Palestina
merupakan tanah yang banyak memiliki kisah dengan para nabi Allah Swt. Bahkan,
negeri di dekat Laut Mati ini disebutkan sebagai tanah yang suci untuk tiga agama samawi,
yakni Islam, Nasrani, dan Yahudi. Palestina juga ditempatkan Allah di lokasi
yang cukup strategis sehingga membuat wilayah ini memiliki
daya tarik tersendiri baik dari segi sosial hingga penunjang ekonomi.
Dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 21, terdapat
seruan dari Nabi Musa a.s. untuk kaumnya dengan arti, "Wahai kaumku,
masuklah ke tanah suci [Baitulmaqdis] yang telah Allah tentukan bagimu dan
janganlah berbalik ke belakang [karena takut kepada musuh], nanti kamu menjadi
orang-orang yang rugi.”
Ada banyak sekali versi sejarah yang menceritakan
tentang wilayah Palestina ini. Sayangnya, tak sedikit pula versi yang justru
menyimpang dari apa yang telah ditetapkan Allah Swt. Mulai dari kitab Taurat
dan Injil yang tidak mengalami perubahan hingga Al-Qur’an yang diturunkan
kepada Rasulullah saw., semua menyebutkan hal yang sama tentang Palestina.
Yakni sebagai tanah suci, serta tidak ditemukan sama sekali wilayah bernama
Israel.
Membahas tentang wilayah Palestina, asal
muasal dan nabi yang terhubung dengan daerah ini sebanarnya bukan hanya
berhenti dari Nabi Ya’qub a.s. Namun, kita bisa menarik lagi nasabnya ke atas
hingga bertemu pada kisah Nabi Nuh.
Palestina merupakan sebutan untuk wilayah yang
sejak 2500 SM didiami oleh Suku Kan’an. Penamaan bangsa ini sesuai dengan orang
pertama yang menempatinya, yakni Kan’an. Ia merupakan anak dari Ham (saudara
dari Kan’an), yang sama-sama merupakan anak dari Nabi Nuh a.s. Ham menamai
anaknya sama seperti saudaranya (Kan’an, yang mungkar terhadap ajaran Nabi Nuh)
untuk mengenangnya.
Bangsa Kan’an ini kemudian memiliki keturunan
yang disebut dengan Kananiun atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Canaantites.
Daerah yang mereka kembangkan tersebut (tanah Kan’an) kemudian dikenal dengan
sebutan wilayah Palestina. Karena di dalamnya juga terdapat suku yang menempati
wilayah barat daya yaitu Suku Filistin.
Barulah kemudian dimulai kisah-kisah nabi yang
lebih banyak terhubung dengan Palestina, mulai dari Nabi Ibrahim a.s., dan
seterusnya.
Baca juga: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ISLAM DI MAROKO | YDSF
9 Kisah Nabi dalam Islam dan Palestina
1. Nabi Ibrahim a.s.
Kisah paling terkenal tentang Nabi Ibrahim
a.s. adalah tentang perintah Allah Swt. untuk menyembelih putra terkasihnya,
Ismail. Selain itu, juga ada kisah populer lain yakni pertolongan Allah yang
membuatnya masih tetap hidup saat dibakar Namrud hidup-hidup.
Nabi Ibrahim a.s. masih merupakan satu garis
keturunan dari Nabi Nuh a.s. Tepatnya, dari putra beliau yang bernama Sam.
Melalui ayah Ibrahim, yakni Terah, bukan hanya menurunkan satu garis kenabian
(Ibrahim), tetapi juga ada Lut yang merupakan putra dari Haran, saudara
Ibrahim. Sehingga bisa dikatakan bahwa Lut merupakan keponakan Nabi Ibrahim
a.s.
Nabi keenam dalam Islam ini lahir di kota Ur
yang berada dalam wilayah Babilonia atau sekarang terkenal dengan sebutan Irak.
Singkat cerita, ia bersama keluarga menyeberangi Sungai Eufrat menuju tanah
Kan’an. Nabi Ibrahim ditugaskan oleh Allah Swt. untuk berdakwah salah satunya
ke Negeri Syam (Palestina) dan di sinilah beliau bertemu dengan Sarah serta
menikahinya.
Sejarah mencatat bahwa Nabi Ibrahim a.s. juga
dimakamkan di Palestina. Yaitu di Masjid Ibrahimi, Al Khalil, Hebron,
Palestina.
2. Nabi Ismail a.s.
Nabi kedua yang diimani oleh umat Muslim dan
memiliki catatan sejarah dengan tanah Palestina yaitu putra tertua dari
Ibrahim, yakni Ismail. Semasa penantian Ibrahim memiliki buah hati bersama
Sarah, beliau menikah dengan Hajar dan dikaruniai putra yang diberi nama
Ismail.
3. Nabi Ishaq a.s.
Nabi Ishaq a.s. atau dalam istilah Nasrani dan
Yahudi menyebutnya dengan Isaac merupakan putra Ibrahim bersama Sarah. Ishaq
berarti yang menggembirakan, sebagaimana firman Allah dalam surah Hud ayat 71, “Dan
istrinya berdiri (di balik tirai) lalu dia tersenyum, maka Kami sampaikan
kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishaq (akan lahir
puteranya) Ya'qub.”
Meski beliau tidak tinggal sampai akhir hayat
di Palestina, tetapi di sinilah tanah kelahirannya. Sebagaimana yang disebutkan
sebelumnya bahwa Palestina menjadi kota bertemunya Ibrahim dan Sarah. Sedangkan
Sarah sendiri merupakan anak dari Haran, sehingga tak lain dapat dikatakan
keponakan dari Ibrahim.
4. Nabi Ya’qub a.s.
Sebagaimana surah Hud ayat 71 yang menyebutkan
bahwa Ishaq memiliki putra bernama Ya’qub. Beliau merupakan orang yang sangat
taat, dekat dengan Allah Swt. Segala sesuatu dan ujian yang dihadapi selalu ia
ceritakan hanya dengan Allah Swt. Bahkan, saat peristiwa pembuangan Nabi Yusuf
a.s. yang dilakukan oleh anak-anak Ya’qub yang lain, dirinya menangis hingga
buta.
Baca juga: KISAH DZULQARNAIN, BAPAK METALURGI, DALAM AL-QUR’AN | YDSF
Kedekatannya dengan Allah inilah yang kemudian
membuat Ya’qub juga dikenal dengan sebutan Israil. Isra berarti paling
dekat, il berarti Tuhan (istilah saat itu).
Seluruh keturunan Ya’qub tinggal di tanah
Kan’an, kecuali Yusuf yang berada di Mesir. Dan, di wilayah tersebutlah Nabi
Ya’qub berdakwah, termasuk kepada seluruh putranya yang telah melakukan
kejahatan atas Yusuf. Hingga kemudian seluruhnya pindah mengikuti Yusuf di
Mesir. Meski setelah meninggal dunia, Ya’qub dimakamkan di Hebron, Palestina.
5. Nabi Yusuf a.s.
Pernikahan Nabi Ya’qub a.s. bersama Rahil atau
Rakhela (istri keduanya) dikaruniai dua putra, yakni Yusuf dan Benyamin. Di
Palestina Yusuf lahir dan dibesarkan, hingga peristiwa pembuangannya di sebuah
sumur oleh saudara-saudaranya yang lain.
Sumur tersebut dikenal dengan istilah ‘Jubb
Yussef’ di Galilee, Palestina. Meski saudara-saudara ingin membunuh Yusuf,
tetapi ada satu orang yang berusaha untuk membuat Yusuf tetap hidup. Dalam
catatan lain, orang tersebut adalah Ruben.
Sebagaimana dalam firman Allah Swt. surah Yusuf
ayat 10, “Seorang di antara mereka berkata, “Janganlah kamu membunuh Yusuf,
tetapi masukan saja dia ke dasar sumur agar dia dipungut oleh sebagian musafir,
jika kamu hendak berbuat.””
6. Nabi Daud a.s.
Salah satu dari saudara Yusuf ada yang bernama
Yahuda. Dari sinilah garis keturunan Daud, Sulaiman, hingga Isa sejalur. Nabi
Daud a.s. lahir di Palestina pada 1004 SM. Ia menjadi pemimpin Bani Israil di
Palestina selama 40 tahun, dengan pembagian 7 Tahun di Hebron (Al Khalil) dan
33 tahun di Al-Quds (Yerussalem).
Keturunan dari Yahuda memang diberkahi
kelebihan oleh Allah Swt. berupa kekuatan fisik yang lebih, sehingga Daud pun
mampu mengalahkan Raja Jalut dan mencapai masa kejayaan. Selain itu, Daud
berdakwah menyampaikan tauhid dalam kitab Zabur ke seluruh Palestina.
Di akhir hidupnya pada 963 SM, Nabi Daud a.s.
dimakamkan di Bukit Zion, Yerusalem, Palestina.
Baca juga: SEJARAH DATANGNYA ISLAM DI QATAR | YDSF
7. Nabi Sulaiman a.s.
Nabi Sulaiman a.s. merupakan putra bungsu dari
Nabi Daud a.s. yang berasal dari garis keturunan Yahuda bin Ya’qub. Selain
lahir di Yerussalem, Palestina, Sulaiman juga tumbuh hingga berdakwah di negeri
ini. Bahkan, ia menjadi raja yang terkenal kuat serta penuh kedamaian yang
memimpin Bani Israil kala itu.
Selain menjadi raja dari negeri yang makmur
dan berlimpah harta, Allah Swt. juga memberikan beberapa mukjizat kepada Nabi
Sulaiman a.s. seperti dapat berbicara dengan hewan, jin, hingga mampu
menaklukan angin.
Karena berbagai keunggulan yang dimilikinya
dan masih satu garis keturunan dalam Bani Israil, inilah yang membuat adanya
khayalan dari Yahudi Zionis saat ini untuk membangun kembali Kuil Sulaiman.
Atau dalam bahasa mereka disebut dengan Solomon Temple.
8. Nabi Isa a.s.
Berikutnya, ada Nabi Isa a.s. Putra dari
Maryam ini lahir di Bethlehem, saat ini masuk dalam wilayah Tepi Barat,
Palestina. Dalam firman Allah surah Al-Anbiya ayat 91 disebutkan, “(Ingatlah
pula Maryam) yang memelihara kehormatannya, lalu Kami meniupkan (roh) dari Kami
ke dalam (tubuh)-nya. Kami menjadikan dia dan anaknya sebagai tanda (kebesaran
Kami) bagi seluruh alam.”
Berbeda dengan Islam yang memuliakan Maryam.
Orang Yahudi justru mengolok-oloknya dan berkata bahwa Isa lahir dari hasil
zina karena tidak mungkin seorang wanita dapat hamil tanpa seorang ayah. Pertolongan
Allah Swt. datang dengan memberikan Isa kecil mukjizat untuk dapat berbicara
bahwa apa yang mereka tuduhkan semuanya adalah dusta.
Semasa hidupnya, Isa berdakwah untuk Bani Israil.
Beliau merupakan nabi yang tidak menikah bahkan ketika diangkat oleh Allah Swt.
kembali ke surga.
9. Rasulullah saw.
Penutup dari semua nabi yang memiliki kaitan
dengan Palestina adalah Rasulullah saw. Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj yang dilalui
oleh Rasulullah saw. beliau singgah di Palestina. Bahkan, juga memijakkan kaki
untuk pertama kalinya di Qubbat al-Sakhrah atau yang dalam era kini
dikenal dengan Dome of the Rock. Bangunan ini merupakan salah satu dalam
kompleks Baitulmaqdis.
Ikhtiar Terbaik untuk Palestina
Artikel Terkait
UU JAMINAN PRODUK HALAL BELUM OPTIMAL | YDSF
YDSF Buat Warung Sedekah, Siapapun Bisa Mampir Makan Gratis
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Dahsyatnya Makna Kata “Insya Allah” | YDSF
ZAKAT, DIBERIKAN KE TETANGGA ATAU LEMBAGA? | YDSF
Bolehkah Zakat Maal dalam Bentuk Barang? | YDSF
6 AMALAN PEMBUKA REZEKI | YDSF
Pemberdayaan Ternak
Domba & Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)