Kisah Khalid bin Walid, Pedang Allah yang Tak Terkalahkan | YDSF

Kisah Khalid bin Walid, Pedang Allah yang Tak Terkalahkan | YDSF

6 Februari 2024

Khalid bin Walid merupakan sahabat Rasulullah saw. yang terkenal dengan julukan Pedang Allah yang Tak Terkalahkan. Ada pula istilah lain untuknya, yaitu Pedang Allah yang Terhunus atau Saifullah al-Maslul. Hal tersebut karena kepandaiannya dalam berstrategi dan selama berada di medan perang membuat Khalid selalu tak terkalahkan.

Sebelum memeluk Islam, Khalid adalah seorang panglima perang kaum Quraisy. Dan, Khalid jugalah panglima perang saat Perang Uhud. Yang mana kaum Quraisy berhasil mengalahkan muslim, karena kelalaian kaum muslim atas perintah Rasulullah saw. Rasa ingin memusnahkan kaum muslimin selalu ada dalam benaknya.

Alhamdulillah, Allah memberi Khalid hidayah yang ia jemput dengan menjadi seorang muslim.

Mengenal Sosok Khalid bin Walid

Khalid bin Walid lahir pada tahun 592 Masehi. Dari seorang ibu yang bernama Lubaba dan ayahnya bernama Walid bin Mughirah. Ia masih dalam keturunan Bani Makhzum, yang merupakan bagian dari kabilah Abu Jahal, musuh terbesat umat Islam yang menetang dakwah Rasulullah saw.

Keluarga Khalid merupakan orang terpandang di Bani Makhzum. Orang tuanya sangat kaya, bukan hanya di kalangan Bani Makhzum, tetapi ada literasi yang menyebutkan bahwa mereka sangat kaya di Makkah saat itu. Saat musim haji tiba, keluarga Khalid sering memberi masakan atau hidangan pada para jamaah.

Itulah alasan mengapa mereka sempat sangat membenci Islam. Menurut mereka, mengapa orang yang dijadikan Nabi bukan yang jelas terpandang dan kaya. Pernyataan menentang dari mereka diabadikan dalam Al-Qur’an surah Az-Zukhruf ayat 31.

Dengan kekayaan yang demikian banyaknya, Kalid bin Walid sejak kecil mendapatkan fasilitas yang serba berkecukupan untuk menunjang bakat dan kemampuannya. Terutama dalam menunggang kuda, menunggang unta, menggunakan senjata seperti pedang, panah, tombak, bahkan dalam strategi peperangan.

Maka tak heran, bila keahlian Khalid bin Walid menjadi sangat bagus. Kemudian dirinya tumbuh menjadi panglima perang yang hebat. Tercatat, sahabat Nabi Muhammad saw. yang bisa menggunakan dua pedang sekaligus di kedua tanggannya sambil berkuda adalah Khalid bin Walid dan Zubair bin Awwam.

Kehebatan strategi Khalid saat perang Uhud memang tidak diragukan. Ia menjadikan kelalaian muslim yang lebih memilih menuruni bukit untuk mengambil harta ghanimah (harta rampasan perang) sebagai titik serangan balik. Khalid mengerahkan pasukan pemanahnya yang sengaja bersembunyi di balik bukit untuk menyerang kaum muslimin. Pada peristiwa tersebut mengakibatkan banyak muslimin yang syahid.

Kisah Khalid bin Walid Masuk Islam

Beberapa literasi menyebutkan secara berbeda terkait dengan kapan Khalid bin Walid menjadi seorang Muslim. Ada yang menyebutkan pada 7 Hijriah, tetapi mayoritas menyebutkan pada 8 Hijriah. Namun, ada pula yang menguatkan dengan menyebutkan bahwa sepupu dari Umar bin Khattab ini masuk Islam setelah terjadinya Perjanjian Hudaibiyah.

Berawal dari tertawannya salah satu saudara dari Khalid saat Perang Badar, yang bernama Walid. Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kamu menerima tebusan (dari kaum musyrikin) untuk Walid kecuali syakkah ayahnya.” Syakkah merupakan baju besi yang dilengkapi dengan pedang, nilainya setara dengan 100 dinar.

Awalnya, Khalid menolak. Namun Hisyam bin Walid menerima penawaran tersebut. Bebaslah Walid. Setiba di keluarganya, Walid justru menceritakan bahwa dirinya telah memeluk Islam. Tak hanya itu, Walid juga memberitahu keluarganya bagaimana baiknya kaum Muslim memperlakukannya selama ditawan.

Mengetahui keluarganya kaget dan tidak terima, Walid lalu memutuskan kabur dan kembali ikut dalam barusan Rasulullah saw. Hingga tiba saatnya umrah yang dilakukan usai Perjanjian Hudaibiyah.

Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Walid, kalaulah Khalid menemui kami, maka kami akan menghormatinya. Tidak sepantasnya orang berakal (berpikiran terbuka) seperti dirinya tidak mempunyai penilaian tentang Islam.” Walid pun mendoakan agar Khalid segera mendapatkan hidayah-Nya.

Usai umrah, Walid menuliskan surat untuk Khalid. Dirinya menceritakan tentang bagaimana pentingnya melihat risalah Isam dari perspektif nalar. Surat dari Walid nyatanya berhasil menggerakkan hati Khalid. Terlebih setelah dirinya melihat sendiri betapa banyak umat Islam yang mengikuti umrah bersama Nabi saw.

Setelah melalui perdebatan dengan pemuka kafir Quraisy, Khalid pun bergegas meninggalkan kaumnya dan mendatangi Rasulullah saw. Di tangah perjalanan, ia berpapasan dengan Amr bin Ash dan Utsman bin Talhah. Ketiganya pun berikrar menjadi seorang Muslim secara bersamaan. Rasulullah saw. bersabda kepada mereka, “Sungguh, keislaman seseorang telah menghapus segala perbuatannya di masa lampau.”

Menariknya, Rasululullah saw. juga menambahkan, “Janganlah kalian menyakiti Khalid karena sesungguhnya ia adalah pedang di antara pedang-pedang Allah yang terhunus pada orang-orang kafir.”

Teladan dari Seorang Khalid bin Walid

Meski sejak awal perpindahannya menjadi seorang Muslim, ia telah dijamin oleh Rasulullah, tetapi Khalid tidak pernah menyombongkannya. Ia membuktikan dirinya bisa menjadi seseorang yang benar-benar membela Islam.

Sang Pedang Allah yang Terhunus itu selalu bersikap rendah hati atau tawadhu’. Kepandaian hingga dan kelebihannya dalam membela Islam yang kemudian membuatnya selalu menjadi panglima perang umat Muslim kala itu tidak dengan mudah membuatnya lantas takabbur.

Tak hanya itu, Khalid juga merupakan orang yang hatinya dipenuhi dengan keikhlasan. Pernah, saat di masa khalifah Umar bin Khattab, ia diberhentikan agar tidak didewakan oleh rakyat karena kehebatannya. Terlebih saat itu umat Muslim merasakan euforia begitu besar setelah berhasil menaklukan Persia di bawah kepemimpinan Khalid sebagai panglima perangnya. (berbagai sumber)

 

Zakat Mudah di YDSF


Artikel Terkait:

Pesan Rasulullah Saw. Untuk Umat Muslim Jelang Akhir Zaman | YDSF
ZAKAT DAN PAJAK | YDSF
Mendahulukan Qadha Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Garage Sale, SD Al-Hikmah Tanamkan Rasa Empati dan Jiwa Wirausaha Kepada Siswa
PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF

 

Paket Hangat untuk Palestina



Tags: Kisah Khalid bin Walid, Pedang Allah yang Tak Terkalahkan, khalid bin walid masuk islam

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: