Kisah Abu Dahdah, Si Pemilik Kebun Kurma di Surga | YDSF

Kisah Abu Dahdah, Si Pemilik Kebun Kurma di Surga | YDSF

8 September 2020

Kurangnya literasi karena malas, membuat kita hanya mengenal sebagian saja sahabat Rasulullah. Hanya yang sering disebutkan saja yang kita tahu. Padahal banyak. Contohnya, seperti sahabat yang juga merelakan seluruh hartanya yang melimpah, mungkin kita hanya tahu Utsman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. Masih ada nama lain, Abu Dahdah, contohnya. Yang juga meminjamkan hartanya hanya untuk Allah.

Kisah Abu Dahdah yang telah menyedekahkan seluruh kebunnya hingga seluruh isinya ini memang tak banyak diketahui. Namun, kisah Abu Dahdah ini ada dalam tafsir surah Al-Baqarah ayat 245.

Dari Abdullah ibnu Mas’ud menceritakan ketika turun ayat berikut,

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah: 245)

Saat mendengar Allah menurunkan ayat ini, Abu Dahdah lantas bersemangat dan mendatang Rasulullah saw. guna memberikan seluruh kebun beserta isinya yang ia miliki. Bahkan, ia juga menyuruh anak dan istrinya untuk keluar dari villa mewah yang berada di tengah kebun kurma tersebut. Diriwayatkan pula dari Ibnu Mas’ud bahwa kebun kurma Abu Dahdah yang ada di Madinah itu memiliki 600 pohon kurma, serta fasilitas mewah hingga villa di dalamnya.

Lantas, anak dan istri Abu Dahdah pun sama sekali tidak keberatan. Justru Ummu Dahdah langsung menuruti kehendak suaminya tersebut saat mengetahui bahwa kekayaan mereka diserahkan di jalan Allah. Hingga bahkan istrinya berkata, “Alangkah beruntungnya jual beli (perniagaan) itu.”

Bila ditilik berdasarkan berberapa sumber, maka sebenarnya kita akan mendapatkan beberapa versi tentang penyebab Abu Dahdah mau menyedekahkan seluruh hartanya dan bahkan sama sekali tidak takut akan hidup kekurangan.

Menolong Tetangga yang Berselisih

Sebab pertama, diriwayatkan dari Tsabit bin al-Bunani dari Anas, bahwa saat itu terdapat dua orang bertetangga yang berselisih. Saat itu, si Fulan A sedang akan memagar lahan rumahnya, namun terhalang dengan pohon kurma milik si Fulan B. Walhasil sengketa ini diketahui oleh Rasulullah saw.

Baca juga: BELAJAR DERMAWAN DARI KISAH IMAM SYAFI’I | YDSF

Kemudian beliau bersabda,

"Berikanlah batang kurma itu kepada saudaramu (agar ia bisa memagar tanahnya), engkau akan mendapatkan ganti sebuah kebun kurma di surga.”

Tetap saja, pemilik pohon kurma tersebut tidak mau memberikan dan menolong si Fulan A. Abu Dahdah pun yang mengetahui kejadian tersebut, bertanya pada Rasulullah saw. tentang jaminan kenikmatan surga yang telah Rasulullah saw. sampaikan. Ia pun langsung menawarkan kebun miliknya pada Rasulullah saw.

Menyedekahkan untuk Anak Yatim

Sedangkan kisah lain berkaitan dengan Abu Lubabah dan anak yatim. Abu Lubabah memiliki pohon kurma yang ada di pekarangan rumahnya. Suatu ketika, buah kurma dari pohon yang dimiliki oleh Abu Lubabah. Anak yatim tersebut kemudian mengambil buah kurma yang jatuh. Namun, Abu Lubabah berniat mengambilnya kembali.

Keduanya pun bersitegang. Permasalahan ini pun terdengar oleh Rasulullah saw.  Saat ditanya, si anak yatim berkata bahwa Abu Lubabah telah mengambil haknya. Sedangkan Abu Lubabah membantahnya, karena memang buah kurma yang jatuh tersebut berasal dari pohon kurma miliknya.

Akhirnya, Rasulullah saw. membujuk Abu Lubabah untuk mau menyerahkan saja pohon kurma miliknya kepada si anak yatim. Dengan jaminan balasan di surga. Tetapi, Abu Lubabah tidak mau memberikannya.

“Ya Rasulullah, ini adalah satu-satunya sumber kekayaan bagi keluargaku,” begitulah kurang lebih jawaban dari Abu Lubabah.

Lalu, datanglah Tsabit bin al-Dhadahah atau Abu Dahdah yang mendengar perselisihan tersebut. Setelah mengetahui sabda Rasulullah tentang jaminan di surga kelak, Abu Dahdah pun memberikan solusi.

Pohon kurma milik Abu Lubabah diserahkan kepada si anak yatim. Sedangkan Abu Lubabah akan mendapatkan kebun kurma tersohor milik Abu Dahdah yang ada di Madinah.

 

Dari apa yang dilakukan oleh Abu Dahdah ini, Rasulullah saw. berucap berkali-kali, ““Alangkah banyaknya tandan kurma yang harum baunya milik Abu Dahdah di surga kelak.”

Masyaa Allah. (asm, berbagai sumber)

 

Baca juga:

MENGHADAPI RESESI EKONOMI| YDSF

Menjadi Hamba yang Pandai Bersyukur | YDSF

MENEBAR KEBAIKAN DAN KEMANUSIAAN MELALUI PEKERJA SOSIAL

Kisah Keluarga Teladan dalam Al Quran | YDSF

 

Sedekah #diRumahAja

Tags:

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: