Keutamaan Ramadhan | YDSF

Keutamaan Ramadhan | YDSF

13 Maret 2023

Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah, rahmat, hingga kemuliaan dalam Islam. Begitu banyak keutamaan yang ada pada bulan Ramadhan. Maka tak heran bila bulan ini menjadi bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Meski harus berpuasa selama satu bulan penuh, dahaga dan lelahnya akan tergantikan oleh kebahagiaan bagi mereka yang dengan tulus dan lillah menjalaninya.

Perintah untuk berpuasa saat Ramadhan tertuang dalam firman Allah surah Al-Baqarah ayat 183, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Wahyu yang diterima Rasulullah saw. pada tahun kedua hijriah ini, menjadikannya sebagai tolok ukur momen pertama penunaian ibadah puasa. Syekh Nawawi al-Bantani dalam Kasyifah al-Saja menyebutkan, "Puasa Ramadhan diwajibkan atau difardhukan pada Sya’ban tahun 2 Hijriah. Setelah mendapat perintah wajib tersebut, Rasulullah saw. berpuasa sebanyak 9 kali bulan Ramadan."

Selain menjadi momen untuk kita wajib berpuasa, tentu Ramadhan juga memiliki banyak keistimewaan atau keutamaan.

5 Keutamaan Ramadhan

Sebenanya, terdapat banyak keistimewaan atau keutamaan pada bulan Ramadhan. Namun, kami telah merangkumnya menjadi lima hal, yaitu:

1.      Waktu Mustajabnya Doa

Terdapat beberapa waktu mustajab terkabulnya doa, salah satunya adalah saat berpuasa. Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda, "Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir dan doa orang yang teraniaya," (HR Baihaqi).

2.      Nuzulul Al-Qur’an & Lailatul Qadr

Seperti yang kita ketahui dalam sirah, Al-Qur’an diturunkan pada 17 Ramadhan. Hal ini berdasarkan pada waktu turunnya wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah saw. yakni surah Al-A’laq ayat 1-5. Selain itu, juga ada yang berpendapat sesuai dengan firman Allah Swt. dalam surah Al-Anfal ayat 41, “Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan.” Yang mana, malam furqaan bertepatan dengan perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan.

Baca juga: MENJAGA ADAB TERHADAP AL-QUR’AN | YDSF

Namun, disampaikan dari Watsilah bin Al-Asqa’, Rasulullah saw. bersabda, “Shuhuf Ibrahim diturunkan pada awal Ramadhan. Taurat diturunkan pada awal-awal Ramadhan. Injil turun pada 13 Ramadhan. Sedangkan Al-Qurán diturunkan oleh Allah pada 24 Ramadhan.” (HR. Ahmad).

Sedangkan, firman Allah yang berbunyi, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan.” (QS. Al Qadr: 1). Yang juga diperkuat dengan firman-Nya surah Ad-Dukhon ayat 3, “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.” Maka, dalam Ramadhan akan kita jumpai malam yang lebih mulia dari seribu bulan, yang kita sebut dengan lailatul qadar.

3.      Terbukanya Pintu Surga & Tertutupnya Pintu Neraka

Setiap insan pasti menginginkan dirinya dapat masuk surga, bahkan tanpa perlu merasakan pedihnya siksa neraka. Ramadhan menjadi salah satu jawaban.

Dalam riwayat hadits dari Imam Buhari, Imam Muslim, At-Tirmirdzi, dan Ibnu Majah, disebutkan Rasulullah saw. bersabda bahwa saat memasuki Ramadhan maka pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan akan dibelenggu.  

Melalui adanya hadits ini, maka hendaknya menjadi motivasi untuk memperbanyak amalan shalih dan berbagai kebaikan. Sedangkan, maksud dari pintu-pintu neraka ditutup, menurut Syaikh ‘Utsaimin rahimahullam adalah karena sedikitnya maksiat yang dilakukan saat Ramadhan.

4.      Diampuninya Dosa-Dosa

Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Namun, tentu dengan adanya hadits tersebut tidak membuat kita lalai atau bermalas-malasan menganggap bahwa dosa-dosa lampau kita telah diampuni seutuhnya. Padahal, tentu Allah akan semakin cinta bila kita terus istiqamah memperbanyak amalan shalih. Pun, menghindari hal-hal maksiat yang dapat membuat Allah murka.

5.      Momen Terbaik untuk Berbagi

Memang, membagikan kebaikan itu bisa dilakukan kapan saja. Namun, saat Ramadhan hal itu menjadi lebih indah dan insya Allah mendatangkan banyak keberkahan. Sederhananya saja saat kita hanya berbagi satu gelas air minum untuk mereka yang berbuka, maka pasti akan sama-sama merasakan lega dan bahagia. Belum lagi, saat Ramadhan amalan shalih dan kebaikan yang dilakukan juga akan mendapatkan ganjaran yang berlipat ganda.

Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya,” (HR Tirmidzi).

 

 

Menyatu dalam Kebaikan Ramadhan


 

Artikel Terkait

Waktu Terbaik Terkabulnya Doa | YDSF
ZAKAT DARI UANG PESANGON PENSIUN | YDSF
Mendahulukan Jamak-Qashar dalam Shalat Fardhu | YDSF
FIDYAH DALAM ISLAM DAN KETENTUANNYA | YDSF
Kisah Mualaf, Musibah Membuatku Hijrah | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Sujud Setelah Shalat | YDSF

 

Menengok Progres Pembangunan Kompleks Dakwah Cangkringan bersama Ustadz Jazir ASP



Tags: keutamaan ramadhan, keistimewaan ramadhan, ramadhan, ydsf

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: