Bulan Ramadhan
merupakan bulan penuh berkah, rahmat, hingga kemuliaan dalam Islam. Begitu
banyak keutamaan yang ada pada bulan Ramadhan. Maka tak heran bila bulan ini
menjadi bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat muslim. Meski harus
berpuasa selama satu bulan penuh, dahaga dan lelahnya akan tergantikan oleh
kebahagiaan bagi mereka yang dengan tulus dan lillah menjalaninya.
Perintah untuk
berpuasa saat Ramadhan tertuang dalam firman Allah surah Al-Baqarah ayat 183, “Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Wahyu yang
diterima Rasulullah saw. pada tahun kedua hijriah ini, menjadikannya sebagai
tolok ukur momen pertama penunaian ibadah puasa. Syekh Nawawi al-Bantani dalam Kasyifah
al-Saja menyebutkan, "Puasa Ramadhan diwajibkan atau difardhukan pada
Sya’ban tahun 2 Hijriah. Setelah mendapat perintah wajib tersebut, Rasulullah
saw. berpuasa sebanyak 9 kali bulan Ramadan."
Selain menjadi
momen untuk kita wajib berpuasa, tentu Ramadhan juga memiliki banyak
keistimewaan atau keutamaan.
5 Keutamaan Ramadhan
Sebenanya, terdapat
banyak keistimewaan atau keutamaan pada bulan Ramadhan. Namun, kami telah
merangkumnya menjadi lima hal, yaitu:
1.
Waktu
Mustajabnya Doa
Terdapat beberapa
waktu mustajab terkabulnya doa, salah satunya adalah saat berpuasa. Sebagaimana
Rasulullah saw. bersabda, "Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa
orang yang sedang puasa, doa musafir dan doa orang yang teraniaya," (HR
Baihaqi).
2.
Nuzulul
Al-Qur’an & Lailatul Qadr
Seperti yang kita
ketahui dalam sirah, Al-Qur’an diturunkan pada 17 Ramadhan. Hal ini berdasarkan
pada waktu turunnya wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah saw. yakni
surah Al-A’laq ayat 1-5. Selain itu, juga ada yang berpendapat sesuai dengan
firman Allah Swt. dalam surah Al-Anfal ayat 41, “Jika kamu beriman kepada
Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami di hari Furqaan,
yaitu di hari bertemunya dua pasukan.” Yang mana, malam furqaan bertepatan
dengan perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan.
Baca juga: MENJAGA ADAB TERHADAP AL-QUR’AN | YDSF
Namun,
disampaikan dari Watsilah bin Al-Asqa’, Rasulullah saw. bersabda, “Shuhuf
Ibrahim diturunkan pada awal Ramadhan. Taurat diturunkan pada awal-awal
Ramadhan. Injil turun pada 13 Ramadhan. Sedangkan Al-Qurán diturunkan oleh
Allah pada 24 Ramadhan.” (HR. Ahmad).
Sedangkan, firman
Allah yang berbunyi, “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada
malam kemuliaan.” (QS. Al Qadr: 1). Yang juga diperkuat dengan firman-Nya
surah Ad-Dukhon ayat 3, “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam
yang diberkahi.” Maka, dalam Ramadhan akan kita jumpai malam yang lebih
mulia dari seribu bulan, yang kita sebut dengan lailatul qadar.
3.
Terbukanya
Pintu Surga & Tertutupnya Pintu Neraka
Setiap insan
pasti menginginkan dirinya dapat masuk surga, bahkan tanpa perlu merasakan pedihnya
siksa neraka. Ramadhan menjadi salah satu jawaban.
Dalam riwayat
hadits dari Imam Buhari, Imam Muslim, At-Tirmirdzi, dan Ibnu Majah, disebutkan Rasulullah
saw. bersabda bahwa saat memasuki Ramadhan maka pintu-pintu surga akan dibuka,
pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan akan dibelenggu.
Melalui adanya
hadits ini, maka hendaknya menjadi motivasi untuk memperbanyak amalan shalih
dan berbagai kebaikan. Sedangkan, maksud dari pintu-pintu neraka ditutup, menurut
Syaikh ‘Utsaimin rahimahullam adalah karena sedikitnya maksiat yang dilakukan
saat Ramadhan.
4.
Diampuninya
Dosa-Dosa
Rasulullah saw.
bersabda, “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman
dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
Namun, tentu
dengan adanya hadits tersebut tidak membuat kita lalai atau bermalas-malasan menganggap
bahwa dosa-dosa lampau kita telah diampuni seutuhnya. Padahal, tentu Allah akan
semakin cinta bila kita terus istiqamah memperbanyak amalan shalih. Pun, menghindari
hal-hal maksiat yang dapat membuat Allah murka.
5.
Momen
Terbaik untuk Berbagi
Memang,
membagikan kebaikan itu bisa dilakukan kapan saja. Namun, saat Ramadhan hal itu
menjadi lebih indah dan insya Allah mendatangkan banyak keberkahan.
Sederhananya saja saat kita hanya berbagi satu gelas air minum untuk mereka
yang berbuka, maka pasti akan sama-sama merasakan lega dan bahagia. Belum lagi,
saat Ramadhan amalan shalih dan kebaikan yang dilakukan juga akan mendapatkan
ganjaran yang berlipat ganda.
Rasulullah saw.
bersabda, “Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain
yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun
mengurangi pahalanya,” (HR Tirmidzi).
Menyatu dalam Kebaikan Ramadhan
Artikel Terkait
Waktu Terbaik Terkabulnya Doa | YDSF
ZAKAT DARI UANG PESANGON PENSIUN | YDSF
Mendahulukan Jamak-Qashar dalam Shalat Fardhu | YDSF
FIDYAH DALAM ISLAM DAN KETENTUANNYA | YDSF
Kisah Mualaf, Musibah Membuatku Hijrah | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Sujud Setelah Shalat | YDSF