Dalam sirah Islam, bulan Syawal juga selalu memiliki cerita indah. Biasanya dikaitkan dengan pernikahan. Lalu, sebenarnya apa saja keutamaan bulan Syawal? Dan mengapa ada puasa sunnah di bulan Syawal yang pahalanya dapat seperti pahala puasa setahun?
Bulan Syawal merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah. Bulan usai Ramadhan ini menjadi spesial di hati umat Islam. Karena setiap menginjak pergantian bulan Syawal, umat muslim merayakan hari raya kemenangannya, Idul Fitri.
Berasal dari kata Syala, yang berarti naik atau meningkat. Maksudnya, kedudukan dan derajat kaum muslim ditinggikan di sisi Allah, karena telah melewati ujian selama Ramadhan. Sehingga Hari Kemenangan, bukan hanya sekedar euforia. Namun, hendaknya juga menjadi momen dimana kita mengevaluasi diri apa saja yang telah dan belum kita lakukan selama Ramadhan. Sehingga, pada bulan Syawal juga menjadi bulan di mana kita mau dan mampu untuk mempertahankan dan meningkatkan amalan ibadah usai Ramadhan.
Keutamaan Bulan Syawal
Bukan hanya sekadar berkaitan dengan pernikahan yang baik dilakukan pada bulan ini, Syawal juga memiliki banyak keutamaan.
1. Momen Idul Fitri
Tanggal 1 Syawal menjai salah satu momen yang paling ditunggu oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia Bertemu kembali dengan Idul Fitri. Semangat untuk kembali fitrah dan menjadi lebih baik selalu menggebu pada momen ini. Sehingga bulan Syawal selalu menjadi salah satu bulan yang juga istimewa bagi kaum muslim.
2. Bulan Silaturahim dan Saling Memaafkan
Lebaran juga menjadi momen yang paling ditunggu untuk membuka pintu maaf sebesar-besarnya. Berbondong-bondong umat manusia dengan hati yang berbunga, menikmati suasana silaturahim di bulan ini. Di hari-hari pada bulan Syawal inilah, setiap orang tidak malu untuk mengakui salah dan meminta maaf. Bahkan dengan berlapang dada membuka pintu maaf.
Meski begitu, silaturahim juga tak selalu harus bertemu secara fisik. Teknologi yang juga semakin canggih memudahkan kita dalam mempererat tali silaturahim. Kita tetap bisa menjaga tali silaturahim meski hanya bertemu secara fisik melalui dunia maya, video call.
3. Pahala Puasa Satu Tahun
Usai menikmati hidangan selama lebaran, kita juga dianjurkan untuk kembali berpuasa. Genap di puasa Ramadhan, masih ada puasa Syawal.
Rasulullah saw. bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)
4. Bulan Nikah
Pada masa Jahiliyah, bulan Syawal dianggap sebagai bulan kesialan dan tidak membawa berkah. Saat Islam datang dengan segala rahmat-Nya, Rasulullah saw. justru memulai pernikahannya dengan Aisyah r.a. pada bulan Syawal. Sehingga menikah pada bulan Syawal menjadi sunnah dalam Islam.
Dalam sebuah hadits, Aisyah r.a. mengatakan,
"Rasulullah saw. menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan Syawal pula. Maka isteri-isteri Rasulullah SAW yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?" (Perawi) berkata, " Aisyah RA dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal." (HR. Muslim)
5. Bulan Peningkatan Taqwa
Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa Syawal berarti peningkatan. Oleh karena itu, bulan Syawal hendaknya menjadi titik kita meningkatkan amalan ibadah usai Ramadhan. Bukan justru meninggalkan amalan-amalan yang telah dilakukan selama Ramadhan. (asm)
Featured Image by Freepik.
Baca juga:
Qada’ Puasa Ramadhan vs. Puasa Syawal
MERAIH KEBERHASILAN PUASA | YDSF
Mengeluarkan Sedekah Dari Bunga Bank | YDSF
HUKUM BAYAR ZAKAT ONLINE DALAM ISLAM | YDSF