Dzulhijjah, menjadi bulan terakhir sekaligus salah satu dari empat bulan haram dalam kalender hijriyah. Meski bulan terakhir, Dzulhijjah memiliki keutamaan tersendiri bahkan pada sepuluh hari di awalnya. Bulan haji dan bulan qurban, begitulah orang menyebutkan bulan kedua belas dalam kalender hijriyah ini.

Kata Dzulhijjah berasal dari gabungan dua kata, yakni dzul yang berarti pemilik dan hijjah yang berarti haji. Pada bulan inilah para umat muslim menunaikan ibadah haji, tepatnya di antara tanggal 8 hingga 12 Dzulhijjah.

Keutamaan Bulan Dzulhijjah

Selain haji, ada pula hal istimewa lain yang juga ada pada bulan Dzulhijjah. Yakni kita akan bertemu dengan hari raya Idul Adha. Yang mana kita dianjurkan pula untuk bisa menunaikan ibadah qurban menyongsong momen tersebut, sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah Swt.

Sepuluh hari pertama pada bulan Dzulhijjah menjadi sangat istimewa. Wukuf dilakukan pada 9 Dzulhijjah dan Idul Adha pada 10 Dzulhijjah. Namun, apa saja keutamaan sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah?

Disempurnakannya Islam

Pada ba’da ashar di hari Arafah bertepatan dengan pelaksanaan haji Wada’ (haji terakhir yang dilakukan oleh Rasulullah saw.), Allah Swt. menurunkan surah Al Maidah ayat 3. Dalam potongan ayat tersebut, Allah berfirman,

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan Aku telah meridhai Islam itu agama bagi kalian.” (Qs. Al Maidah: 3)

Haji

Di dalam bulan Dzulhijjah terdapat rukun Islam yang kelima, yakni haji. Sebagaimana Allah Swt. berfirman,

ٱلْحَجُّ أَشْهُرٌ مَّعْلُومَٰتٌ

“(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, …”

Maksud dari waktu musim haji yang dimaklumi adalah pelaksanaan ibadah haji yang bisa dilakukan mulai bulan Syawal, Dzulqa’dah, dan sepuluh hari awal Dzulhijjah (Tafsir Al-Muyassar).

Qurban

Nah, pada bulan Dzulhijjah ini pula kita bisa bertemu dengan hari raya Idul Adha. Pada momen tersebut, seorang muslim disunnahkan untuk bisa melaksanakan ibadah qurban.

Allah Swt. berfirman,

“Supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak … ..” (QS. Al Hajj: 28)

Hari yang telah ditentukan pada ayat tersebut ditafisrkan dengan tanggal 10 Dzulhijjah dan tiga hari setelahnya. Penyembelihan qurban tak lain sebegai bentuk syukur kepada Allah Swt. atas segala nikmat-Nya yang telah diberikan pada kita.

Termasuk dalam 40 malam yang Allah janjikan pada Musa as.

Sebelum menerima kitab suci Al-Qur’an dari Allah Swt., Nabi Musa as. diperintahkan oleh Allah untuk menyendiri selama 40 malam. Dalam tiap malam itulah Nabi Musa as. bermunajat kepada Allah.

Dalam Al-Qur’an, kisah Nabi Musa ini diabadikan di surah Al A’raf ayat 142,

وَوَٰعَدْنَا مُوسَىٰ ثَلَٰثِينَ لَيْلَةً وَأَتْمَمْنَٰهَا بِعَشْرٍ فَتَمَّ مِيقَٰتُ رَبِّهِۦٓ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً ۚ

“Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya empat puluh malam … .”

Menurut kebanyakan ulama tafsir, empat puluh hari yang dijalani oleh Nabi Musa as. dijalankan dalam dua bulan yang berbeda. Tiga puluh hari pada bulan Zul Qa’dah, sedangkan sepuluh hari tambahannya jatuh pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. (Tafsir Ibnu Katsir).

Masyaa Allah. (asm, berbagai sumber)

Bayar Qurban Online: