Hati-Hati dalam Memilih Teman | YDSF

Hati-Hati dalam Memilih Teman | YDSF

10 Oktober 2019

Dalam kehidupan sehari-hari kita bertemu dengan banyak orang. Yang mana orang-orang kebanyakan tersebut hanya kita ketahui bagian luarnya saja. Kecuali orang-orang yang sudah lama bersahabat dengan kita.

Meski demikian kita tidak boleh tertutup dalam pergaulan. Kita harus tetap berinteraksi dengan siapa pun. Namun, ada baiknya lebih berhati-hati dalam memilih teman. Sebab, teman adalah bagian dari lingkungan seseorang yang dapat memberi pengarugmh dan dampak pada diri sendiri.

Maka dari itu, ada baiknya kita mengetahui dengan siapa kita berteman berdasarkan  Alquran. Di mana Allah dalam Surat Al - Baqarah telah berfirman mengenai golongan manusia. Ada tiga golongan manusia dan tiga golongan inilah yang mewarnai kehidupan kita sehari-hari sehingga kita harus waspada dalam bergaul.

Pertama, golongan muttaqin. Yakni, orang-orang yang menjadikan Alquran sebagai petunjuk hidupnya. Sehingga dia berjalan di atas bumi sesuai dengan petunjuk Alquran. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Kedua, golongan orang kafir. Yaitu, orang yang diingatkan atau tidak sama saja. Tetap tidak mau taat pada Allah.

Ketiga, golongan orang munafik. Manusia yang lisannya mengaku beriman, namun hatinya tidak. Begitu berbahayanya golongan ini sehingga ada istilah: ebih baik menghadapi 1.000 orang kafir daripada 1 orang munafik.

Setelah dibagi maka perintah Allah pada ketiganya adalah tunduk dan patuh pada Allah. Sebab, manusia sesungguhnya diciptakan hanya untuk beribadah pada Allah.

Kenapa harus beribadah pada Allah? Karena Allah menghendaki semua orang masuk ke dalam golongan muttaqin. Orang menjadikan Alquran  sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya.

Menyeleksi teman bukan berarti memilih-milih manusia dalam bergaul. Namun dengan maksud agar kehidupan kita sehari-hari dapat makin dekat pada Allah. Rasulullah juga selalu mengingatkan kita supaya membersamai orang sholeh dalam kehidupan sehari-hari.

Sebab, bersama-sama dengan orang sholeh keimanan kita dapat bertambah dan ilmu kita tentang agama juga bertambah. Kekhusukan kita pun dapat terlatih jika terus bergaul dengan orang sholeh.

Sebaliknya, jika kita tidak menyaring dengan siapa kita berteman, bukan tidak mungkin keimanan kita justru berkurang. Atau, terlibat dalam perbincangan yang tidak ada manfaatnya bagi kehidupan dunia maupun akhirat. Dan bahkan dalam pergaulan yang tidak benar terkadang agama dijadikan bahan olok-olokan. Naudzubillah.

Untuk itu marilah kita mengoreksi diri dan memperbaikinya. Termasuk pada siapa saja kita bergaul. Sehingga kita bisa lebih berhati-hati berteman dan meningkatkan kualitas keimanan kita melalui pertemanan. Pertemanan yang baik tidak hanya berlangsung di dunia, tapi juga akan berlanjut hingga akhirat. Wallahua'lam bishawab. (nra)

 

Baca juga

Televisi Bukan Teman Anak

 

BERLINDUNG DARI NERAKA DENGAN TAUBAT

 

Penyaluran Bantuan untuk Masjid dan Mushola

 

 

Zakir Naik Ajak Muslim Indonesia Giat Berdakwah

 

Orang Yang Lalai Akan Hutang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: