Sesuai firman
Allah dalam Surat Al-Imran ayat 92, berbagi itu dapat dilakukan dengan berinfaq
dari harta yang dicintai. Dalam surah tersebut konteksnya diartikan sebagai
penunaian wakaf.
Al-Qur’an sebagai
pedoman hidup manusia berisi firman Allah Azza wa Jalla. Al-Qur’an juga berisi petunjuk agar manusia tetap berada di jalan yang lurus dan terarah. Begitu pula segala perintah dan larangan yang ada dalam Al-Qur’an, semata-mata untuk kebaikan umat
manusia.
Perintah-perintah
berbuat kebaikan diberikan agar manusia mengumpulkan banyak bekal untuk kehidupan di akhirat. Sedangkan semua larangan Allah, semata dibuat agar manusia tidak
tergelincir berbuat dosa dan kesalahan.
Rasulullah saw.
juga bersabda tentang manfaat sedekah dalam Islam. Di antaranya dapat menjadi
ikhtiar ketika sakit dan ingin sembuh, seperti dalam hadits berikut ini. Sedekah
juga dapat menghapus dosa seorang hamba seperti air yang dapat memadamkan api.
Sebagaimana hadits di bawah ini:
“Bentengilah
hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari kalanganmu) dengan
bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi datangnya bencana.” (HR. Ath-Thabrani).
“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi).
Sedekah jariyah merupakan perbuatan bersedekah yang pahalanya terus mengalir terus-menerus, meskipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia. Wakaf termasuk sedekah jariyah karena dapat dimaknai sebagai amalan yang menghasilkan pahala tak terputus, meskipun yang memberikannya telah meninggal dunia.
Seperti dituturkan Pembina YDSF Ustadz Muhammad Jazir ASP, wakaf merupakan wujud sedekah dengan tingkat tertinggi. Dan untuk berwakaf, sebaiknya
dipersiapkan bentuk terbaik dengan jumlah yang juga terbaik dari harta yang
paling dicintai.
YDSF sebagai
nazhir yang amanah, selalu berikhtiar menghadirkan solusi dengan menebar
manfaat lebih besar. YDSF juga mengemban amanah besar untuk melakukan literasi
wakaf. Supaya semakin banyak umat Islam memetik manfaat besar dari wakaf, sebagai
bekal saat kelak hidup kekal di alam akhirat.
Seperti firman
Allah dalam Surat Al-Kahfi ayat 110, “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan
Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia
mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.”
Baca juga: Perbedaan Zakat, Sedekah, dan Wakaf | YDSF
Wakaf, Menyelamatkan, dan Menyejahterakan
Umat
Alhamdulillah, beberapa waktu lalu YDSF telah
meresmikan Masjid Asy Syamsu Al Abadiyah di Rest Area Travoy
725A. Pembangunan masjid tersebut didanai oleh salah seorang donatur YDSF.
Dipilihnya lokasi pembangunan masjid di rest area tersebut, lantaran
agar lebih banyak jamaah yang dapat memanfaatkannya.
Tidak dimungkiri
dengan berdirinya masjid tersebut, para jamaah yang sedang menempuh perjalanan
atau bersafar, dapat beribadah dengan lebih nyaman. Ukuran bangunan yang
relatif besar, tersedianya kamar mandi dan toilet memadai, mukena, sarung, dan
peralatan beribadah lainnya pun terjaga kebersihannya. Hal-hal itu menjadi faktor
yang memengaruhi kenyamanan.
Di beberapa titik
lainnya, YDSF merealisasikan wakaf air. Tidak sedikit saudara kita yang hari
ini masih mengalami kesulitan air. Mereka harus menempuh perjalanan jauh demi mendapatkan air bersih. Untuk itulah, dengan dana yang terhimpun dari Sahabat Donatur YDSF, kita bergandeng tangan membantu saudarasaudara kita itu. Ada yang di daerahnya memerlukan pipanisasi, ada pula yang perlu sumur bor, dan sebagainya.
Sebelum merealisasikan bantuan, tim YDSF lebih dulu melakukan assessment. Tujuannya, agar bantuan yang diberikan lebih tepat sasaran.
Dengan menjalankan wakaf, diharapkan dapat memberikan dampak bagi
kesejahteraan masyarakat. Selain
itu, juga dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas dalam memberikan pelayanan
kepada umat.
Selain itu, YDSF
juga telah meresmikan perahu wakaf 01, pada pertengahan Juli 2023. Peresmian
sekaligus lokasi kapal tersebut beroperasi adalah di Desa Labuhan, Kecamatan
Brondong, Lamongan.
Acara tersebut
berlangsung sederhana, namun disambut dengan suka cita oleh banyak pihak. Teriring
pula doa dan harapan agar perahu tersebut dapat mengantar para nelayan
menjemput rezekinya dalam kurun waktu lama.
“Sebagaimana Kau
telah menyelamatkan umat Nabi Nuh, semoga Kau selamatkan perahu YDSF dan umat
di tempat ini dari kemiskinan, kekufuran, juga kefakiran,” mohon Ustadz Jazir
dalam doa yang diaminkan para tamu undangan.
“Bismillahi
majreha wamursaha inna rabbi la
ghafururrahiim. Kita
layarkan bahtera pertama wakaf produktif ini, mudah-mudahan segera menyusul kapal yang lebih besar. Semoga tidak ada lagi motor atau emas yang tergadai saat musim barat.” Aamiin.
Rubrik
Ruang Utama Majalah Al Falah Edisi September 2023
Wakaf di YDSF
Artikel Terkait:
PERBEDAAN ZAKAT PROFESI DAN ZAKAT PERTANIAN | YDSF
Keutamaan Puasa Senin Kamis | YDSF
ZAKAT DALAM ISLAM | YDSF
Tips Mendidik Anak Berkarakter | YDSF
ZAKAT SEBAGAI PENGURANG PAJAK | YDSF
Peresmian Pesantren Wakaf Ihya Ul Qur’an Wosossalam, Jombang
APA ITU WAKAF? PENGERTIAN, DALIL, DAN HUKUM WAKAF | YDSF