“Saat libur siswa, Adalah waktu belajar bagi guru” tutur Miswanto selaku penatia pelatihan Guru di Masjid Al-Irsyad. Pelatihan yang di hadiri sebanyak 109 peserta dari 32 lembaga sekolah. “Peserta ada yang dari satu lembaga dengan Al-Irsyad, tetapi banyak juga yang tidak” pungkas pria yang biasa dipanggil Iwan. Pelatihan yang diadakan selama 3 hari ini di selenggarakan di Yayasan Al-Irsyad Surabaya yang berkerjasama dengan KPI. Pelatihan yang juga berkerjasama dengan Yayasan Dana Sosial Al-Falah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas guru pengajar yang selama ini banyak yang belum memenuhi standard.
Dengan perkembangan zaman, anak-anak yang semakin baik dalam menganalisa membutuhkan visualisasi yang baik dalam setiap pengajaran. “Anak butuh visualisasi dari apa yang ada di buku, dengan alat peraga” tutur Duhwi Indartiningsih selaku pelatih dari Kualita Pendidikan Indonesia (KPI). Banyak guru sekarang yang tidak tahu atau tidak begitu menggubris alat peraga, yang dibalik benda sederhana itu ternyata bisa meningkatkan kualitas pengajaran. “Banyak yang mengabaikan fungsi dari alat peraga, contoh untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia bisa menggukana alat peraga boneka jari untuk bercerita sekaligus mengajar” tutur Duhwi.
Bagi peserta, Pelatihan ini juga membawa dampak besar bagi diri mereka secara pribadi. “Saya meresa pelatihan ini sangat baik terutama bagi diri saya pribadi sebagai guru. Bila melihat pelatih yang atraktif, kami juga termotivasi untuk seperti itu di kelas regular” tutur Rosdiana, peserta sekaligus guru dari Al-Irsyad Surabaya.
Harapan besar bagi semua guru yang ikut dalam pelatihan agar dapat mengajarkan pula ke semua guru di sekolah masing-masing yang tidak ikut pelatihan. “Jadi semua guru yang ikut pelatihan diwajibkan untuk juga mengajarkan ke semua Guru di sekolah mereka mengenai materi pelatihan” pungkas Iwan.
“Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”, gelar yang di sematkan kepada para guru. Gelar bagi seseorang yang seharusnya mendapatkan gelar yang lebih dari itu. Perjuangan yang besar untuk kesejaterahan anak yang notabene bukan anak kandungnya, tetapi di sayang hampir menyamai anak sendiri. Sebagai muslim yang baik, sudah sepatutnya kita berbuat baik pada setiap guru.(PUT)