Fase New Normal, Hati-Hati dengan OTG | YDSF

Fase New Normal, Hati-Hati dengan OTG | YDSF

14 Juni 2020

Memasuki fase New Normal, bukan berarti kita bebas kembali ke kebiasaan lama sebelum adanya pandemi Covid-19. Ada berbagai hal yang harus kita perhatikan selama fase New Normal, khususnya pola hidup sehat. Mengingat, hingga saat ini pun jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 telah mencapai angka di atas 35 ribu jiwa. Apalagi kini ada istilah baru yakni Orang Tanpa Gejala (OTG) yang juga dapat memaparkan virus corona ini.

 

Apa itu OTG?

OTG merupakan singkatan untuk istilah baru yang muncul sejak pandemi Covid-19, yakni Orang Tanpa Gejala. OTG adalah istilah kepada mereka yang ternyata (kemungkinan besar) positif Covid-19 namun tidak mengalami gejala seperti yang dialami oleh orang lain yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sehingga, para OTG pun berpotensi menyebarkan virus Corona kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. Hal ini dapat terjadi karena daya tubuh yang dimiliki oleh para OTG mungkin lebih dominan dibandingkan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 lainnya.

 

Hati-Hati dengan OTG di Fase New Normal

Meski sebelumnya, WHO sempat menyatakan bahwa OTG jarang bisa memaparkan virus, ternyata penelitian terbaru membuktikan hal yang sebaliknya. Pro dan kontra ini pun dibuktikan dengan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, menunjukkan bahwa 35% orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala.

Pernyataan tersebut tentunya berbanding lurus dengan fakta bahwa OTG merupakan orang yang telah terpapar Covid-19 namun sama sekali tidak menunjukkan gejala. Sehingga, potensi OTG menularkan virus kepada orang-orang yang ada di sekitarnya, sebenarnya sama seperti orang yang memang positif dan bergejala. Karenanya, kita pun tetap harus waspada dan menjaga jarak antarsesama meski telah memasuki era New Normal.

Banyak dari kasus OTG menunjukkan hasil negatif terhadap rapid test. Maka, baiknya, ketika mengetahui hal tersebut, ada baiknya juga harus tetap melakukan swab test atau PCR untuk memastikan benar-benar negatif atau tidak. Karena, para OTG baru akan menunjukkan hasil positif ketika dilakukan swab test atau PCR.

Hal penting yang harus kita sadari selama New Normal ini adalah bahwa kasus positif Covid-10 di Indonesia masih belum mengalami penurunan. Jadi, jangan sampai lengah dan bersantai ria. Justru dengan telah dilonggarkannya kebebasan beraktivitas di luar rumah. Hal ini tentu akan berdampak pada jumlah orang yang akan menghabiskan waktu di luar rumah menjadi lebih banyak dibandingkan saat PSBB masih diberlakukan.

Kewaspadaan diri perlu ditingkatkan mengingat Kepala Gugut Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo, menyebutkan bahwa 85% pasien positif Covid-19 merupakan OTG. Berpegang dengan data ini, OTG tentunya tidak bisa diremehkan begitu saja. Aktivitas selama New Normal harus benar-benar memperhatikan protokoler kesehatan.

Bukan hanya kita yang harus waspada terhadap orang lain. Namun, kita juga harus memastikan bahwa diri kita tidak ikut menyebarkan Covid-19 kepada sesama. Hidup dengan protokoler kesehatan selama fase New Normal ini sejatinya bukan hanya menyelamatkan diri kita, tetapi juga orang-orang yang kita sayangi. (asm, berbagai sumber)

 

Featured Image by Freepik.

 

Baca juga:

COVID – 19 PADA MANUSIA YANG TELAH MENINGGAL, APAKAH MENULAR? | YDSF

Persiapan Diri Memasuki Era New Normal | YDSF

MEMAHAMI ERA NEW NORMAL | YDSF

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: