Memanjatkan
doa saat turun hujan lebat dan petir menjadi hal yang penting agar kita selalu mendapatkan perlindungan dari Allah Swt.
Selain itu, tentu agar hujan lebat yang sedang turun tidak menimbulkan bencana
atau dampak negatif lain bagi orang-orang atau lingkungan yang terkenanya. Seperti
banjir, tanah longsor, dan lainnya.
Hujan merupakan salah satu rezeki dan nikmat
yang dari Allah Swt. Peristiwa alam ini dapat memberikan manfaat yang luar
biasa bagi makhluk hidup yang ada di bumi. Hujan menyeimbangkan kondisi alam
yang membutuhkan asupan air. Namun, hujan dapat turun dengan intensitas yang
berbeda-beda, tergantung kondisi geologis dan musim yang sedang berlangsung.
Itulah sebabnya, ada hujan yang hanya turun berupa rintik tetapi juga bisa
turun dalam kondisi lebat disertai petir bersahutan.
Menariknya, dalam Islam peristiwa hujan
menjadi salah satu momen diijabahnya doa kita oleh Allah Swt. Sebagaimana Ibnu
Qudamah mengatakan, “Dianjurkan berdoa ketika turunnya hujan sebagaimana
diriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Carilah doa yang mustajab pada
tiga keadaan: (1) bertemunya dua pasukan; (2) menjelang shalat dilaksanakan;
dan (3) saat hujan turun.””
Doa yang dipanjatkan pun dapat beragam. Mulai
doa memohon keselamatan, keberkahan, perlindungan saat hujan tersebut
diturunkan. Utamanya, ketika hujan mulai memasuki fase menjadi lebat dan petir
bergemuruh, maka sebaiknya doa yang dipanjatkan pun bukan lagi tentang
keinginan atau impian pribadi saja. Melainkan agar hujan tersebut tidak menjadi
bencana.
Doa Ketika Turun Hujan Lebat dan Petir
Doa yang paling umum diucapkan saat terjadi
hujan adalah yang diriwayatkan dari Aisyah r.a., sebagai berikut
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا
Allahumma shayyiban nafi’an.
“Ya Allah, curahkanlah air hujan
yang bermanfaat).”
Dari anjuran mengucapkan doa saat hujan, maka
dapat kita ketahui bahwa melalui hujan Allah Swt. menurunkan banyak keberkahan.
Meski begitu, hujan juga dapat menjadi sebuah pengingat dari Allah Swt. tentang
adzab dan murka-Nya. Oleh karenanya, jangan pernah terlupakan untuk berdoa saat
turun hujan, termasuk saat turun hujan yang lebat dan petir. Inilah salah satu
cara Allah Swt. mengingatkan kita atas kuasa-Nya.
Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Malik, Rasulullah saw. pernah membaca doa turun hujan yang lebat dan disertai
petir sebagai berikut,
سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
Subhaanalladzi yusabbihur
ro’du bihamdihi wal malaaikatu min khiifatih.
“(Maha suci Allah yang petir
dan para malaikat bertasbih dengan memujinya karena rasa takut kepada-Nya).”
Dalam hadits lain yang diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi dari Abdullah bin Umar dan ayahnya, Umar bin Khattab r.a.,
bahwa ketika Rasulullah saw. mendengar suara guntur, beliau berkata,
اللَّهُمَّ لاَ تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ وَلاَ تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ
Allahumma la taqtulna
bi-ghadabika wa la tuhlikna bi adhabika wa afina qabla dhalik
“Ya Allah, jangan bunuh kami
dengan murka-Mu, dan jangan hancurkan kami dengan hukuman-Mu, dan maafkan kami
sebelum itu.”
Amalan Sunah Saat Turun Hujan
Selain berdoa, ada beberapa amalan lain yang
bisa kita lakukan, yaitu:
1.
Bersyukur
Mengucapkan syukur saat hujan
turun, merupakan bentuk terima kasih kita kepada Allah Swt. atas nikmat hujan
yang telah diberikan. Sehingga nikmat yang ada itu dapat memberikan banyak
kemanfaatan bagi kehidupan.
2.
Membasahi tubuh dengan air
hujan
Sebagaimana perkataan Anas bin Malik
r.a., "Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah saw. Lalu, Rasulullah
menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian kami bertanya, 'Wahai
Rasulullah, mengapa engkau melakukan demikian?' Lantas Rasulullah saw.
berdabda, "Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan." (HR.
Muslim).
3.
Tidak mencela hujan
Rasulullah saw. melarang
umatnya untuk mencela angin dan hujan yang terjadi atas kehendak Allah Swt. Karena
hal ini menjadi salah satu pemantik seseorang menjadi tidak bersyukur atas apa
yang telah diberikan oleh Allah Swt. Bahkan, beberapa ulama ada yang
berpendapat bahwa larangan mencaci maki ini dapat tergolong dalam syirik.
4.
Berwudhu dengan air hujan
Ibnu Qudamah mengatakan, ”Dianjurkan untuk
berwudhu dengan air hujan apabila airnya mengalir deras.” (Al-Mughni). Hal ini
disesuaikan dengan sebuah hadits dari Yazin bin Al Hadi, apabila terdapat air
deras yang mengalir, Rasulullah saw. bersabda, “Keluarlah
kalian bersama kami menuju air ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai alat
untuk bersuci.” Kemudian mereka bersuci dengan air tersebut dan memuji
Allah atas nikmat yang diberikan. (HR.
Baihaqi).
Ikhtiar Solidaritas Kemanusiaan Palestina
Artikel Terkait:
Pesan Rasulullah Saw. Untuk Umat Muslim Jelang Akhir Zaman | YDSF
ZAKAT DAN PAJAK | YDSF
Mendahulukan Qadha Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Garage Sale, SD Al-Hikmah Tanamkan Rasa Empati dan Jiwa Wirausaha Kepada Siswa
PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF