Untuk dapat
meraih taraf kesabaran yang luas dan dalam, secara manusiawi kita belum tentu
dapat melakukannya sendiri. Perlu diiringi doa, memohon kepada Sang Kuasa agar
porsi sabar dan kelapangan hati kita ditambah. Sehingga, sabar yang kita
jalankan benar-benar didasarkan karena Allah Swt., bukan karena ingin mengharap
pujian dari sesama.
Ada banyak kisah dalam
Islam, baik dari para nabi dan rasul serta para sahabat dan tokoh Islam lain
tentang pelajaran kesabaran. Karena ada berbagai kisah inilah, sehingga ada
banyak versi doa kesabaran berdasarkan kejadian yang dihadapi oleh
beliau-beliau tersebut pada masanya.
Doa Memohon Kesabaran &
Kisah Nabi Daud
Doa memohon
kesabaran yang populer adalah yang tertuang dalam firman Allah Swt. pada surah
Al-Baqarah ayat 250.
رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا
وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Artinya, "Ya
Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian
kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."
Ayat tersebut
diturunkan dengan asbabun nuzul kisah dari perjuangan Thalut beserta rakyatnya
melawan Jalut. Mungkin, kita asing mendengar kisah. Namun, Sahabat mungkin sering
mendengar nama raksasa Goliath. Nah, inilah Jalut dalam Islam. Pada bahasa
Ibrani, Thalut disebut dengan Saul dan Jalut disebut dengan Goliath.
David and
Goliath, ya itulah nama film era ’60-an yang cukup terkenal. Mengisahkan perjuangan
David melawan Goliath. Dalam Islam merupakan kemenangan Nabi Daud a.s. menumbangkan
Jalut. Lalu, sebenarnya bagaimana kisah versi Islamnya?
Bertahun-tahun
setelah Nabi Musa a.s. wafat, Bani Israel banyak yang kembali menjadi bengis
dan jauh dari aturan Allah Swt. Namun, mereka justru memohon pertolongan Allah untuk
mendapatkan pemimpin baru. Karena mereka merasa menjadi korban Dinasti
Bukhtanashar. Doa mereka pun dikabulkan oleh Allah, dengan mengutus nabi
bernama Syawmil (atau dalam bahasa Ibrani dan Alkitab disebut Samuel) yang berasal
dari bangsawan keturunan Lawi (putra Nabi Yakub a.s.).
Untuk dapat mengalahkan
raksasa dari Dinasi Bukhtanashar, Allah memerintahkan Nabi Syawmil menunjuk
pemimpin pasukan (raja). Alhasil, terpilihlah Thalut, seorang penggembala miskin
yang tidak berasal dari keturunan bangsawan. Sebagian besar kaum Israel pun
menolak pemilihan ini. Hingga kemudian, mereka menerimanya setelah diyakinkan
oleh Nabi Syawmil.
Di tengah menuju pertempuran, Allah Swt. telah memperingatkan Thalut dan pasukannya untuk tidak meminum air sungai yang mereka lewati (surah Al-Baqarah ayat 247). Hanya sedikit yang mau mengikuti perintah ini, termasuk Nabi Daud (sebelum diangkat menjadi nabi). Pasukan pun tersisa tinggal 300 orang saja. Sedangkan, pasukan Jalut berjumlah puluhan kali lebih banyak.
Baca juga: Doa Memohon Perlindungan | YDSF
Saat mulai
terlihat pasukan Jalut, pasukan Raja Thalut berdoa sebagaimana yang diabadikan
dalam Al-Qur’an surah Al-baqarah ayat 250.
Singkat cerita, atas
izin Allah Swt. pasukan Thalut memang dapat mengalahkan pasukan Jalut, tetapi yang
dapat mengalahkan Jalut saat itu adalah Daud. Keberhasilannya ini mengantarkan Daud
diangkat menjadi menantu Raja Thalut dan menjadi panglima perang. Selanjutnya,
barulah Allah Swt. mengangkat Nabi Daud a.s. menjadi seorang nabi dan rasul.
Doa Memohon Kesabaran Menghadapi
Cobaan
Selain doa kesabaran
yang disebutkan pada Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 250 tersebut, juga ada doa
kesabaran yang diajarkan dalam hadits Rasulullah saw.
“Allahummna
inniiasaluka ta’jiila ‘aafiyatika washabran ‘alaabaliyyatika wakhuruu jam
minaddun-yaa ilaa rohmatika.”
Artinya, “Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu disegerakan keselamatan-Mu untukku
dan tetap sabar dalam menghadapi cobaan-Mu, dan keluar dari dunia menuju
rahmat-Mu.” (HR. Hakim)
Doa Memohon Kesabaran &
Berserah Diri
Doa kesabaran
dalam Al-Qur’an juga disebutkan pada surah Al-A’raf ayat 126,
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا
وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
Artinya, "Ya
Rabb kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam
keadaan berserah diri (kepada-Mu).”
Ayat ini
merupakan doa yang dipanjatkan oleh para penyihir di zaman Fir’aun yang memilih
untuk beriman kepada Allah Swt. dan mengikuti apa yang diajarkan oleh Nabi Musa
a.s.
Saat itu, para
penyihir menyingkap kejahatan Fir’aun terhadap mereka, yakni bahwa Fir’aun
ingin balas dendam danmenyiksa secara kejam karena mereka telah beriman kepada
aya-ayat Allah yang disampaikan oleh Nabi Musa a.s. Namun, ancaman Fir’aun ini
tidak mempengaruhi para penyihir. Mereka tetap teguh untuk bersujud dan beriman
kepada Allah Swt.
Fir’aun pun
mengusir mereka dari tanah mesir serta mengancam akan memotong tangan dan kaki
mereka dengan siksaan berupa penyaliban. Lantas, para penyihir yang telah
beriman tersebut berdoa sebagaimana yang ada pada surah Al-A’raf ayat 126.
Sahabat, ada banyak
versi doa memohon kesabaran kepada Alla Swt. Semoga kita dapat istiqamah
mengamalkan doa dan perilaku sabar dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.
Perbanyak Sedekah Agar Hidup
Semakin Berkah:
Artikel Terkait:
Kisah Umat Terdahulu yang Diuji Allah | YDSF
KONSULTASI ZAKAT DARI TABUNGAN GAJI DI BANK | YDSF
Peradaban Islam di Spanyol vs. Ukraina | YDSF
ZAKAT PENGHASILAN SUAMI-ISTRI BEKERJA | YDSF
Perbedaan Shalat Tahajud dan Shalat Lail | YDSF
HUKUM LELANG DAN JUAL BELI WAKAF DALAM ISLAM | YDSF
Amalan Malam Jumat, Yasinan atau Kahfian | YDSF