Rasa lemah dan
malas, tidak jarang menghinggapi sanubari. Bukan hanya sekadar berbisik. Lemah
dan malas juga membuat kita benar-benar ogah-ogahan seharian. Untuk dapat
berjuang memeranginya, tentu diperlukan treatment khusus yang ditanamkan
pada diri kita. Selain itu, juga ada doa khusus yang diajarkan dalam Islam
melalui hadits Rasulullah saw. agar kita terhindar dari sifat lemah dan malas.
Rasulullah saw.
bersabda agar kita selalu giat dalam kebaikan, “Bekerja giatlah pada apa
yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah, janganlah
melemah, bila sesuatu menimpamu, maka jangan kamu katakan, ‘Andaikan saya
berbuat begini, niscaya akan begini,’ akan tetapi katakan, ‘Allah telah
menentukan dan apa yang Dia kehendaki, maka Dia laksanakan.’ Sebab kata ‘andaikan’
akan membuka pekerjaan setan.” (HR. Muslim)
Oleh karenanya, sebagai
muslim kita harus dengan teguh berusaha sekuat mungkin untuk melawan rasa lemah
dan malas. Masih ingat dengan perintah Allah untuk berlomba-lomba dalam
kebaikan? Faastabiquul khoirut, itulah kata yang ada dalam perintah
Allah Swt., salah satunya di surah Al-Baqarah ayat 148. Allah pun telah
memberikan janji kepada setiap insan yang selalu istiqamah dalam kebaikan
dengan buah-buah terbaik yang dapat dipetik di dunia dan akhirat kelak.
Contoh Sifat Lemas & Malas,
Serta Tips Terhindar dari Sifat Tersebut
Mungkin secara
umum, lemah dan malas hanya untuk mengerjakan sesuatu yang ‘nampak’ atau
terlihat ‘bernilai’. Seperti, malas belajar, malas shalat, lemah berpuasa, dan
sebagainya. Menariknya, dalam kitab Minhajul Muslim, sifat lemah dan malas ini
digambarkan dalam beberapa hal. Apa saja hal-hal tersebut?
1.
Saat
mendengar adzan, dia tidak menjawabnya, tidak pula memenuhi untuk segera
shalat. Justru disibukkan dengan tidur, obrolan, pekerjaan, atau hal-hal duniawi
lain, sehingga hampir habis waktu shalat baru dia laksanakan;
2.
Berlama-lama
nongkrong di kedai-kedai kopi, jalan-jalan di mall, atau asyik menikmati
kesenangan lain, padahal ia memiliki tugas yang harus segera diselesaikan;
3.
Seseorang
meninggalkan pekerjaan bermanfaat, seperti belajar suatu ilmu, membangun
pemukiman, atau hal lain yang memiliki manfaat untuk dunia dan akhirat dengan
alasan usianya telah lanjut, kurang menguasai, atau butuh waktu yang lama.
Selepas ditinggalkannya, ia juga tak segera menyambung atau menghasilkan amal
bermanfaat lainnya;
4.
Saat
memiliki kesempatan dan kemampuan menunaikan ibadah haji, tetapi ogah-ogahan.
Saat mengetahui ada orang butuh pertolongan, ia tidak mau menolong. Atau saat
memasuki bulan Ramadhan, ia tidak mengisi malam-malamnya dengan amalan terbaik.
Atau masih disertai kedua orang tuanya atau salah satunya, yang sudah lemah dan
amat tua, ia enggan untuk berbakti dan merawat sebaik-baiknya;
5.
Mereka
yang lebih memilih mendiami tempat tinggal yang kumuh dan hina, padahal ia
memiliki kemampuan untuk mencari yang lebih layak demi menjaga agama dan melindungi
kehormatannya.
Baca juga: Adab Terhadap Diri Sendiri | YDSF
Oleh karenanya,
kita perlu menerapkan pola hidup yang baik agar dapat terhindar dari sifat
lemah dan malas. Kami merangkum beberapa tips agar dapat terhindar dari dua
sifat tercela itu, di antaranya:
1.
Menyusun
jadwal sehari-hari dengan baik, antara waktu ibadah, berkegiatan, dan tidur;
2.
Membuat
catatan pengingat;
3.
Memilih
pergaulan dengan orang-orang shalih dan rajin;
4.
Mengisi
waktu luang dengan hobi yang positif dan bermanfaat;
5.
Kurangi
mengeluh dan jaga adab terhadap diri sendiri;
6.
Berdoa
agar dilindungi dari sifat lemah dan malas.
Doa Memohon Terhindar dari Sifat
Lemah dan Malas
Salah satu ikhtiar
agar terhindar dari sifat lemah dan malas adalah dengan berdoa. Memanjatkan doa
dengan sungguh-sungguh, berserah diri, dan ikhlas, insya Allah akan dikabulkan
oleh Allah Swt.
Rasulullah saw.
selalu memohon perlindungan dari Allah Swt. dari dua sifat buruk ini (lemah dan
malas), dengan rajin berdoa seperti berikut,
اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ
وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ
Allahumma inni
a’udzu bika minal ‘ajzi, wal kasali, wal jubni, wal haromi, wal bukhl
"Ya
Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari kelemahan,
kemalasan, sikap pengecut, dan penyakit tua, serta kekikiran." (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada doa itu
disebutkan beberapa sifat buruk yang harus kita hindari, yaitu:
1.
‘Ajz, yakni tidak adanya kemampuan atau lemah
dalam melakukan kebaikan;
2.
Kasal, yaitu kurang motivasi untuk melakukan
kebaikan padahal dalam keadaan yang mampu melakukannya (malas);
3.
Al-jubni, diartikan dengan berlindung dari rasa
takut (pengecut). Tidak berani menegakkan ammar ma’ruf nahi mungkar;
4.
Al-harom, yaitu kejelekan umur (di masa tua).
Mengapa disebutkan demikian? Karena biasanya, memasuki usia tua pikiran sudah
mulai kacau, kecerdasan dan pemahaman semakin berkurang, dan tidak mampu
melakukan banyak ketaatan;
5.
Bukhl, sifat pelit atau kikir.
Semoga kita
menjadi hamba-Nya yang terpilih untuk selalu giat dan teguh dalam iman dan
kebaikan. Aamiin.
Artikel Terkait:
Doa Minta Rezeki Halal dan Berlimpah Sesuai Sunnah | YDSF
HUTANG, BISAKAH MENJADI FAKTOR PENGURANG ZAKAT? | YDSF
Waktu Terbaik Terkabulnya Doa | YDSF
BOLEHKAH UMRAH TAPI BELUM ZAKAT MAAL? |YDSF
Ragam Penyaluran Program YDSF Desember 2022
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Sedekah di YDSF