COVID – 19 Pada Manusia yang Telah Meninggal, Apakah Menular? | YDSF

COVID – 19 Pada Manusia yang Telah Meninggal, Apakah Menular? | YDSF

12 Juni 2020

Sudah banyak berita menyebutkan bahwa COVID - 19 sangat menular. Pada orang yang positif sakit COVID - 19, tentu jumlah virusnya banyak sekali. Karena virus tersebut bisa berkembang biak dalam sel manusia yang hidup.

Virus Corona mempunyai masa hidup berbeda-beda ketika menempel pada jenis permukaan benda yang berbeda. Bila menempel pada plastik virus Corona mampu bertahan hingga 3 hari, pada logam mencapai 4 hari, bahkan umumnya di atas benda sekeliling kita maksimal  bisa hidup selama 7 hari. Sehingga selama virus Corona hidup, bila dia terbawa oleh tangan kita ke muka, sehingga masuk mulut atau hidung atau mata, maka dia menempel pada sel kita yang cocok dan mulai berkembang biak. Individu yang terpapar virus bisa saja tidak bergejala, bisa bergejala ringan seperti flu dengan demam ringan; dan bisa sampai gejala berat, yaitu sesak dan ada yang sampai meninggal. Kita sudah sering dapat pemberitaan tersebut.

Namun, salah satu hal yang juga diperhatikan adalah penularan virus Corona dari manusia yang telah meninggal karena terkonfirmasi positif oleh Covid-19.

Virus Corona Masih Hidup Pada Manusia yang Telah Meninggal

Pada orang meninggal, mungkin karena sangat infeksius, sehingga masih sulit diteliti dalam kondisi saat ini. Belum ada hasil penelitian yang ditulis, berapa lama virus ini bisa hidup di tubuh jenazah inangnya tesebut. Sangat mungkin lebih dari 7 hari, virus Corona yang ada pada jenazah, masih hidup, dalam arti masih bisa menularkan. Sehingga Kemenkes membuat panduan agar yang meninggal karena COVID - 19 atau diduga COVID - 19 (misal ada gejala COVID - 19 tapi belum sempat diperiksa karena beberapa hal), maka dalam 4 jam harus sudah dikuburkan. Kalau sudah dalam tanah tentu virus tidak bisa terbang menembus tanah, karena selama ini virus itu berpindah karena dibawa oleh sesuatu, tapi tidak bisa jalan atau berpindah sendiri.

Sehingga, memang yang perlu diperhatikan adalah proses pemakamannya. Yaitu semua yang terlibat dalam menyelenggarakan jenazah seperti memandikan, mengafani, memberi plastik agar tidak menulari dan menguburkan, semua yang terlibat harus pakai APD lengkap, termasuk pakai hazmat.

APD lengkap dengan hazmat tersebut, dirancang sekali pakai, lalu dibuang. Sebaiknya setiap RT saat ini menyimpan APD lengkap dengan hazmat ini kira-kira 20 pasang, sebagai persediaan. Jenazah harus tetap mendapatkan proses pemakaman dengan baik. Alangkah lebih baik lagi kalau pasien sempat masuk RS, sehingga diatur dan diurus pihak RS. Mungkin sebagian kecil keluarga dilibatkan dalam proses pemakaman saja dengan APD lengkap tersebut. APD bisa dimodifikasi dari jas hujan. Prinsipnya, tidak tembus virus. Setiap RT bisa minta ke Puskesmas untuk dilatih bagaimana cara pakai dan buka APD lengkap dengan hazmat ini.

Salat jenazah dilakukan dengan salat ghaib dan kunjungan takziah tidak boleh dilakukan, cukup berdoa dari rumah masing-masing.

Keluarga almarhum yang tinggal satu rumah dianggap terpapar. Maka bila belum ada gejala, harus dikarantina selama 14 hari. Di bawah komando Pengurus RT, seharusnya secara bergiliran, tetangga mengantarkan makanan karena posisi yang dikarantina tidak bisa keluar rumah, demi keamanan tetangga dan sekelilingnya, agar tidak menularkan virus Corona. Sedang bila bergejala, memeriksakan diri ke RS rujukan untuk penderita COVID – 19.

Banyak pelajaran berharga dengan peristiwa pandemi COVID - 19 ini. Di antaranya adalah kekompakan dan gotong royong antar sesama. Jangan lupa, sering cuci tangan. Setelah melakukan setiap aktivitas. seperti membuka pintu, menerima uang, mengambil uang di ATM, dan menyentuh setiap barang yang mungkin disentuh juga oleh orang lain. Perbanyaklah di rumah, selalu pakai masker bila keluar rumah. Bila keluar rumah, lakukan jaga jarak atau physical distancing, minimal satu meter.

Dan yang perlu diingat bahwa meski saat ini Indonesia telah memasuki era New Normal, kita juga masih hidup berdampingan dengan pandemi COVID – 19. Jangan sampai lengah!

 

Sumber Majalah Al Falah Edisi Mei 2020

 

Featured Image by Freepik.

 

Baca juga:

Memahami Era New Normal | YDSF

NIAT MELAKUKAN QADHA PUASA PENGGANTI RAMADHAN | YDSF

Mengeluarkan Sedekah Dari Bunga Bank | YDSF

TERDAMPAK WABAH CORONA, YDSF DAN KITABISA DISTRIBUSIKAN SEMBAKO UNTUK PEKERJA HARIAN

Tips Membersihkan Gadget (Gawai) Tanpa Alcohol Swab | YDSF

DURASI BERTAHAN HIDUP VIRUS CORONA PADA PERMUKAAN BENDA | YDSF

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: