Rasulullah saw.
memberikan teladan bagi umat Muslim untuk dapat membangun basis politik sesuai kaidah-kaidah
syari tanpa menyakiti orang lain. Karena sejatinya, dalam berbagai aspek
kehidupan tidak lepas dari hal berbau politik. Dari yang sederhana, misalnya
pemilihan Ketua RT, ini juga contoh kegiatan politik di lingkup masyarakat satu
rukun tetangga.
Seperti biasa,
tiap kali bangsa ini menggelar pesta demokrasi, adu kekuatan politik selalu
mewarnai. Proses yang seharusnya menjadi ajang pemersatu bangsa, justru
memunculkan fakta yang sebaliknya. Masyarakat selalu terbelah dalam kelompok-kelompok yang diadu oleh pandangan politik kandidatnya. Sering kali hal ini mengancam disintegrasi bangsa yang berujung pada hancurnya persatuan bangsa. Bila kompetisi terjadi ketika masa-masa pemilihan berlangsung, maka hal tersebut wajar. Namun menjadi masalah bila pascapemilihan
seteru politik masih berlangsung.
Sebagai umat
dengan jumlah mayoritas, kaum muslim Indonesia memiliki kesempatan besar sebagai agen yang mengubah kondisi ini. Dengan meneladani bagaimana Rasulullah saw. bersikap dalam perselisihan & memimpin sebuah masyarakat dengan cita-cita besar. Hingga membangun manusia yang dipersiapkan sebagai syuhadaa’ ‘alannasi,
umat Islam bertugas memberikan solusi dan menjadi pemersatu bangsa.
Rasulullah saw.
sebagai pemimpin umat memiliki kecerdasan yang luar biasa. Tidak hanya dalam hal agama, tetapi juga pada aspek-aspek penting kehidupan
manusia. Contohnya, ketika rombongan umat Islam dari Madinah kembali ke kota mereka, beliau mengutus bersama mereka sahabat Abdurrahman bin Auf untuk membantu umat Islam dalam membangun perekonomian mandiri dalam bentuk sebuah pasar yang disebut dengan suqul Anshor. Upaya ini bertujuan untuk menghindarkan umat Islam dari praktik riba dalam perdagangan dengan kaum Yahudi. Ketika itu mereka menguasai perekonomian Madinah.
Tugas ini bukan
untuk mendiskriminasi kaum Yahudi. Dengan demikian, terciptalah praktik ekonomi proteksi yang menguatkan perekonomian umat Islam, dan menjadikan mereka terlepas dari dominasi ekonomi Yahudi yang penuh dengan kecurangan. Di sinilah Nabi telah membangun elemen ekonomi sebagai salah satu pondasi kuat dalam membangun masyarakat. Maka ketika Nabi hijrah, bangunan ekonomi tersebut telah berdiri kokoh dan dengan demikian pengaruh Islam pun kuat. Inilah kenapa masyarakat pun bersepakat dengan suka rela dengan segala butir dalam piagam Madinah.
Bagaimana Rasul
saw. membina masyarakat sangatlah bijaksana dan cerdas. Sebelum menjadi pemimpin Madinah, Nabi saw. telah memberikan bukti konkrit yang bisa menjadi tawaran nyata bagi setiap individu dalam masyarakat madinah. Inilah komunikasi sosial yang dicontohkan Nabi saw. Praktik komunikasi yang benar-benar membangun masyarakat menjadi lebih baik
secara ekonomi dan sosial. Terbukti piagam Madinah pun disetujui
secara aklamasi oleh seluruh masyarakat Madinah meskipun tidak semuanya
beragama Islam.
Membangun Jiwa Manusia
Selain itu, dalam
peristiwa Fathu Makkah sekali lagi Nabi Muhammad saw. menunjukkan kelasnya
sebagai pemimpin. Ketika umat Islam berhasil memasuki Makkah, beliau tidak langsung
menganggap semua penduduk Makkah sebagai lawan politik. Justru beliau
menghargai dan menjaga kehormatan mereka. Hal itu ditunjukkan dengan memberi
hak istimewa Abu Sufyan yang merupakan pemimpin Makkah waktu itu, sebagai orang
yang bisa memberi perlindungan. Hal yang patut diteladani sebagai sikap
menghargai dari seorang pemenang. Beliau tidak lantas menjatuhkan wibawa Abu
Sufyan, tetapi tetap menjaganya sebagai seorang sosok yang terhormat bagi
masyarakat Makkah.
Setelah itu pun
Nabi saw. langsung menuju Ka’bah sebagai konsistensi misi dalam peristiwa ini.
Karena Fathu Makkah tidak semata kepentingan politik, namun lebih fundamental
dari itu adalah kepentingan agama. Seluruh bentuk berhala dihancurkan sebagai
simbol kelahiran kembali masyarakat Makkah kepada yang lebih baik. Penghancuran
berhala tersebut pun merupakan simbol penghancuran segala macam sekat yang mengkotak-kotakkan
masyarakat atas dasar suku. Sehingga dengan demikian, perbedaan suku telah melebur dalam satu identitas,
yaitu Islam.
Inilah yang
menjadikan Islam bisa berkembang dan pesat dalam penyebarannya ke seantero
penjuru dunia. Nabi saw. tidak saja berhasil membangun sebuah komunitas sosial.
Tapi juga berhasil memproduksi manusiamanusia berkualitas unggul yang mampu memberikan
perubahan drastis yang tidak bisa ditandingi manusia manapun sepanjang sejarah.
Maka tidak salah
bila seorang penulis sekaligus politisi Perancis Alphonse de Lamartine pernah
menyatakan bahwa tidak ada yang bisa menandingi kejeniusan Rasulullah saw.
Lanjutnya, bahwa banyak pemimpin yang berusaha membangun prajurit, hukum dan
kekuasaan. Padahal apa yang mereka bangun hanyalah aspek material yang sering
kali hancur di depan mata mereka.
Namun berbeda
dengan Muhammad saw., ia tidak hanya membangun aspek material namun
lebih dari itu. Ia membangun manusia yang itu bisa menjadikan jiwa sepertiga penduduk bumi menjadi bangsa
yang merdeka.
Inilah yang
seharusnya dipraktikkan masyarakat dalam setiap kali pemilihan kepala
pemerintahan. Setiap ideologi dan latar belakang harus segera dilebur dalam satu jiwa dan satu misi. Hal tersebut akan
menjadikan masyarakat lebih mawas dan
awas terhadap setiap kebijakan yang
dibawa oleh pemimpin terpilih. Mereka
harus menjadi agen yang cerdas dan
bijaksana layaknya umat Islam di masa
Rasulullah. Setiap pertikaian yang dilatarbelakangi
perbedaan tidak akan selesai karena
manusia secara fitrahnya adalah berbeda
antara satu dan lainnya. Namun meski
demikian jiwa kesatuan dalam satu visi
akan menjadikan perbedaan tersebut sebagai
komponen-komponen yang membuat bangsa
ini merdeka dan berdaulat dalam kebanggaannya.
Sumber
Majalah Al Falah Edisi Juli 2017
Ikhtiar Terbaik untuk Palestina
Artikel Terkait
UU JAMINAN PRODUK HALAL BELUM OPTIMAL | YDSF
YDSF Buat Warung Sedekah, Siapapun Bisa Mampir Makan Gratis
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Dahsyatnya Makna Kata “Insya Allah” | YDSF
ZAKAT, DIBERIKAN KE TETANGGA ATAU LEMBAGA? | YDSF
Bolehkah Zakat Maal dalam Bentuk Barang? | YDSF
6 AMALAN PEMBUKA REZEKI | YDSF
Pemberdayaan Ternak
Domba & Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)