Agar bisa menghadapi musibah dengan baik, kita perlu
mengetahui definisi musibah. Jika telah mengetahui definisi dan makna musibah,
kita bisa menyikapi musibah dengan baik. Musibah berasal dari kata Asoba Yusibu yang artinya segala yang
menimpa dan dialami oleh manusia.
Semua yang menimpa kita itu musibah, baik terasa
menyenangkan ataupun terasa tidak menyenangkan. Makanya ketika turun hujan kita
disunahkan berdoa Allahumma Shayyiban
Nafia (Ya Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat). Shayyiban dimaknai sebagai hujan, artinya sesuatu yang menimpa kita
dengan cepat, masih satu rumpun dengan asal kata Musibah (sesuatu yang
menimpa).
Musibah adalah semua yang kita alami yang terasa meyenangkan
ataupun yang tidak menyenangkan. Kematian adalah musibah yang terasa tidak
menyenangkan, kelahiran juga musibah walupun kelihatan menyenangkan. Naik
jabatan dan turun jabatan sama-sama musibah, walau satunya terlihat
menyenangkan dan satunya lagi tidak menyenangkan.
Kaidah pertama tentang musibah adalah semua yang datang dari
Allah pasti baik ketentuannya. Tetapi saat kita menerimanya kadang terasa
menyenangkan kadang juga terasa tidak menyenangkan.
Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak
menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal
itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik
bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah 216).
Karena kita punya
hawa nafsu, saat ketentuan Allah sesuai dengan nafsu kita saat itu terasa
menyenangkan. Sebaliknya, saat ketentuan Allah tidak sesuai dengan nafsu kita,
pasti terasa tidak menyenangkan.
Maka itulah fungsi sabar dan syukur. Saat musibah itu terasa
menyenangkan maka cara menyikapinya dengan syukur. Saat terasa tidak
menyenangkan maka cara menyikapinya dengan sabar.
Jika ada musibah yang terasa kurang menyenangkan yang
menyebabkan beban pikiran, jangan mengeluh. Perangi perasaan kita. Mari
bersikap positif. Di balik musibah yang terasa tidak menyenangkan ini ada
janji-janji Allah yang jika kita mengikutinya kita akan bisa menghadapi musibah
dengan baik.
Baca juga: KISAH MUALAF, MUSIBAH MEMBUATKU HIJRAH | YDSF
Cara Menghadapi Musibah
1. Allah Tidak
Akan Memberikan Musibah Diluar Kemampuan Hamba-Nya
Tidak ada ujian diluar batas kesanggupan. Sering saat
tertimpa musibah kita mengeluh, ‘kenapa
harus saya yang menerima masiabh ini ya Allah’. meskipun terasa berat,
tetapi kita harus percaya bahwa kita mampu menghadapinya, karena Allah tidak
akan menguji hamba-Nya melebihi kemampuannya. Sebagaimana termaktub dalam surat
Al-Baqarah ayat 286:
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai
dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang
dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.
(Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami
lupa atau kami melakukan kesalahan."
2. Setiap
Masalah Pasti Ada Solusinya
Dalam Al-Quran masalah tersulit disebut usrun dan solusi
termudah disebut yusrun. Ketika Allah memberikan suatu masalah pasti akan ada
solusinya. Inna ma’al usri yusra, setiap ada kesulitan pasti akan ada kemudahan
(QS. Al-Insyirah 6).
3. Allah Ingin
Menjadikan Setiap Solusi Mudah Didapat
Allah menginginkan kemudahan untuk hamba-Nya tetapi memang
kadang nafsu kita yang menjadikan ketentuan Allah yang sudah baik ini menjadi
sebuah masalah. “Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu,” (QS. Al-Baqarah 185).
Allah memberikan ujian untuk menaikkan derjat dan menaikkan
kualitas hidup hamba-Nya, bukan untuk mempersulit hidupnya. Ketika kita telah
bisa mengatasi suatu masalah kita akan mendapat pelajaran, dimasa mendatang
jika ada masalah yang serupa kita bisa mengatasinya dengan mudah.
Percayalah dengan janji-janji Allah ini. Keluarkan menjadi
sugesti psikologi, ketika menghadapi musibah. Tanamkan dalam pikiran bahwa saya
pasti mampu mengatasinya, ini pasti ada solusinya, serta Allah sedang ingin
menaikkan derajat saya.
Sumber: Majalah Al Falah Edisi Februari 2022
Featured Image by Pexels.
Sedekah Penolak Musibah:
Artikel Terkait:
Bagaimana Seorang Muslim Menyikapi Musibah | YDSF
CARA MENCARI BERKAH (TABARRUK) ALLAH SESUAI SYARIAT ISLAM | YDSF
Definisi Rezeki Berkah dalam Islam | YDSF
SASARAN DISTRIBUSI PENERIMA SEDEKAH | YDSF