Program

Cara Mencari Berkah (Tabarruk) Allah Sesuai Syariat Islam | YDSF

8 Maret 202037 min bacaAdmin
featured
<p>Hidup dalam naungan Islam yang penuh berkah merupakan sebuah anugerah. Namun, tetap jangan terlena dengan hidup seenaknya dan tidak mau mengikuti aturan Islam. Berkah bisa saja terkikis bahkan hilang. &nbsp;Karena dalam perjalanan hidup, nyatanya tidak sedikit orang-orang yang justru mengambil jalan pintas dan justru menghilangkan berkah.</p> <p>&nbsp;</p> <h1><strong>Kenapa berkah dan mencari berkah itu penting?</strong></h1> <p>Berkah yang berasal dari kata&nbsp; barakah (البركة), yang berarti karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia (Kamus Bahasa Arab Al-Munawwir). Sedangkan mencari berkah diistilahkan dengan <em>tabarruk</em>. Sehingga bila kita perjelas, maka <em>tabarruk</em> dapat memiliki makna mencari barokah berupa tambahan kebaikan, <em>fadhilah </em>(keutamaan), pahala, dan setiap yang ditbutuhkan hamba dalam urusan dunia dan agamanya.</p> <p>Bila kita perhatikan dari artinya tersebut, maka berkah sebenarnya menjadi penting dalam setiap aspek kehidupan kita. Karena dalam berkah terdapat kebaikan-kebaikan yang telah disiapkan oleh Allah bagi setiap insan yang mau mencari berkah dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah.</p> <p>&nbsp;</p> <h1><strong>Berikut kami rangkum langkah mencari berkah (ber-<em>tabarruk</em>) dalam Islam sesuai dengan Al-Qur&rsquo;an dan ajaran Rasulullah:</strong></h1> <p>Dalam mencari berkah tidak bisa sembarangan. Bersemedi di kuburan atau melakukan hal-hal yang di luar nalar logika dan ajaran agama Islam. Sehingga kita perlu ber<em>tabarruk</em> dengan cara-cara yang sesuai dengan ajaran Al-Qur&rsquo;an dan sunnah Rasulullah saw.</p> <p>&nbsp;</p> <ol> <li><strong> Ber<em>tabarruk</em> dengan dzikrullah dan membaca Al-Qur&rsquo;an</strong></li> </ol> <p>Mencari berkah bukan hanya dengan meletakkan Al-Qur&rsquo;an di kamar, atau tempat-tempat yang sering ada aktivitas kita. Hanya agar diri kita terlindung dari hal-hal yang buruk. Namun, mencari berkah dengan Al-Qur&rsquo;an harusnya dengan membaca, memahami, dan mengamalkan apa yang diajarkan dalam Al-Qur&rsquo;an. Dan juga tak lupa untuk selalu berdzikir kepada Allah (dzikrullah).</p> <p>Rasulullah saw. bersabda,</p> <p><em>&ldquo;Apabila suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) sambil membaca Al-Qur&rsquo;an dan saling bertadarus bersama-sama, niscaya akan turun ketenangan atas mereka, rahmat Allah akan meliputi mereka, para malaikat akan melindungi mereka dan Allah menyebut mereka kepada makhluk-makhluk yang ada di sisi-Nya.&rdquo;</em> (HR. Muslim).</p> <p>&nbsp;</p> <ol start="2"> <li><strong> Ber<em>tabarruk</em> dengan diri Rasulullah saw. ketika masih hidup</strong></li> </ol> <p>Ini dikarenakan diri (zat) Rasulullah saw. adalah <em>mubarakah</em> (memiliki berkah) dan termasuk juga hal-hal yang berkaitan dengan beliau. Sehingga, sebagaimana kita ketahui bahwa para sahabat Rasulullah ber<em>tabarruk</em> kepada beliau seperti kulit tangan, wajah, perut, keringat serta bekas pakai beliau (seperti air wudhu, air minum, bejana, baju, sandal, dsb.).</p> <p><em><strong>Bertabarruk dengan diri Rasulullah saw. setelah beliau wafat adalah tidak diperbolehkan kecuali dalam dua hal, yaitu:</strong></em></p> <p>Pertama, dengan beriman, taat, dan ittiba&rsquo; (ikuti ajaran) beliau. Maka, barang siapa yang melakukan itu semua dia mendapatkan kebaikan yang banyak dan pahala yang besar serta mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.</p> <p>Kedua, ber<em>tabarruk</em> dengan peninggalan beliau yang telah terpisah dari beliau seperti pakaian, bejana atau tempat minum dan lainnya yang masih terkait dengan diri beliau.</p> <p>&nbsp;</p> <ol start="3"> <li><strong> Bertabarruk dengan Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Aqsha</strong></li> </ol> <p>Rasulullah saw. bersabda,</p> <p style="text-align: right;">ﻻ ﺗُﺸَﺪُّ ﺍﻟﺮِّﺣﺎﻝُ ﺇﻻ ﺇﻟﻰ ﺛﻼﺛﺔِ ﻣﺴﺎﺟﺪَ : ﺍﻟﻤﺴﺠﺪِ ﺍﻟﺤَﺮﺍﻡِ، ﻭﻣﺴﺠﺪِ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝِ ﺻﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠَّﻢ، ﻭﻣﺴﺠﺪِ ﺍﻷﻗﺼﻰ</p> <p><em>&ldquo;Tidak boleh mengadakan perjalanan/safar kecuali menuju ke ketiga masjid: Masjid al Haram, masjid ar Rasul shallallahu alaihi wasallam, dan masjid al Aqsha.&rdquo;</em> (HR. Bukhari dan Muslim).</p> <p>&nbsp;</p> <ol start="4"> <li><strong> Bertabarruk dengan meminum air zam-zam</strong></li> </ol> <p>Rasulullah saw. bersabda,</p> <p style="text-align: right;">إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ</p> <p>&ldquo;<em>Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang diberkahi, air tersebut adalah makanan yang mengenyangkan.</em>&rdquo; (HR. Muslim).</p> <p>Dalam riwayat lain juga disebutkan,</p> <p style="text-align: right;">وَشِفَاءُ سُقْمٍ</p> <p>&ldquo;<em>Air zam-zam adalah obat dari rasa sakit (obat penyakit).</em>&rdquo; (HR. Abu Daud).</p> <p>&nbsp;</p> <ol start="5"> <li><strong> Mengambil berkah air hujan</strong></li> </ol> <p>Air hujan juga mubarak (diberkahi). Allah Swt. mendatangkan keberkahan dengan hujan. Karena dengannya, manusia dan binatang memperoleh minum, pepohonan tumbuh subur, menghasilkan buah-buahan. Mereka hidup dengan berkah air hujan dari Allah Swt.</p> <p>Allah Swt. berfirman,</p> <p style="text-align: right;">وَنَزَّلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً مُّبَٰرَكًا فَأَنۢبَتْنَا بِهِۦ جَنَّٰتٍ وَحَبَّ ٱلْحَصِيدِ</p> <p>&ldquo;Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam,&rdquo; (Qs. Al-Qaaf: 9).</p> <p>Bahkan saat hujan turun pun dianjurkan untuk berdoa,</p> <p style="text-align: right;">إِنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا رَأَى الْمَطَرَ قَالَ&nbsp; اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً</p> <p><em>&ldquo;Nabi shallallahu &rsquo;alaihi wa sallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, &rdquo;Allahumma shoyyiban nafi&rsquo;an&rdquo; [Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat]&rdquo;.</em> (HR. Bukhari).</p> <p>&nbsp;</p> <ol start="6"> <li><strong> Bertabarruk dengan waktu yang disyariatkan</strong></li> </ol> <p>Dibenarkan mencari berkah pada bulan Ramadhan, bulan-bulan Haram (Dzulqa&rsquo;dah, Dzulhijjan, Muharram, dan Rajab), Lailatul Qadr, sepuluh hari pertama Dzulhijjah, Jumat, sepertiga malam akhir, dan sebagainya. Dan cara mencari berkahna pun harus sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah saw. dan Al-Qur&rsquo;an.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong><em>Disadur dari Majalah Al-Falah Edisi April 2009</em></strong></p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Baca juga:</strong></p> <p><a href="../../../berita/doa-minta-rezeki-halal-dan-berlimpah-sesuai-sunnah-ydsf-dBNq.html">Doa Minta Rezeki Halal dan Berlimpah Sesuai Sunnah | YDSF</a></p> <p><a href="../../../berita/perbedaan-zakat-infaq-dan-sedekah-PDCJ.html">Perbedaan Zakat, Infaq, dan Sedekah | YDSF</a></p> <p><a href="../../../berita/definisi-rezeki-berkah-dalam-islam-ydsf-VGMb.html">Definisi Rezeki Berkah dalam Islam | YDSF</a></p> <p><a href="../../../berita/cara-menghitung-zakat-profesi-ydsf-sIYu.html">Cara Menghitung Zakat Profesi | YDSF</a></p> <p><a href="../../../berita/membuat-nafkah-menjadi-berkah-ydsf-Lubh.html">Membuat Nafkah Menjadi Berkah | YDSF</a></p> <p><a href="../../../berita/zakat-penghasilan-suami-istri-bekerja-ydsf-2Toj.html">ZAKAT PENGHASILAN SUAMI-ISTRI BEKERJA | YDSF</a></p>

Dukung Program Ini

Mari bersama-sama membantu program ini untuk mencapai tujuannya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat