Ada
berbagai cara terbaik yang dilakukan umat Muslim untuk memperingati Isra’ Mi’raj.
Dalam beberapa pendapat, ini menjadi sebuah ikhtiar untuk kita selalu mengingat
hingga mampu dan mau meneladani hikmah di balik kisah perjalanan Isra’ dan
Mi’raj yang ditunaikan oleh Rasulullah saw.
Isra mi’raj
adalah salah satu mu’jizat luar biasa yang diberikan kepada Nabi Muhammad saw.
Isra mi’raj sendiri ialah peristiwa perjalanan spiritual Nabi Muhammad saw. ke
sidratul muntaha di langit ke tujuh. Peristiwa tersebut merupakan peristiwa
yang penting dalam sejarah Islam di mana Nabi Muhammad menerima perintah
kewajiban sholat lima waktu untuk pertama kalinya dari Allah Swt.
Isra mi’raj
sendiri dibagi menjadi dua artian yakni isra dan mi’raj, secara bahasa isra
berarti perjalanan malam hari, yang mana isra berarti perjalanan Rasulullah
dari masjidil haram di Makkah (Arab Saudi) ke Masjidil Aqsha di Palestina.
Sedangkan mi’raj berarti suatu perjalanan Rasulullah dari bumi naik ke langit sidratul
muntaha, yang mana perjalanan tersebut dilakukan Rasulullah hanya dalam
satu malam saja dengan mengendarai buraq. Maka dari itu isra mi’raj merupakan
salah satu diantara mukjizat yang diberikan Allah Azza wa Jalla kepada Nabi
Muhammad saw. sebagai wujud penghormatan dan pelipur setelah paman dan istri
beliau meninggal dunia serta sebagai penghibur setelah Nabi Muhammad
mendapatkan perlakuan tidak bersahabat dari penduduk Thaif.
Isra mi’raj
sendiri termasuk dalam salah satu hari besar Islam yang mana umat Islam di
seluruh dunia sangat bersukacita dalam memperingatinya, tak terkecuali di
Indonesia. Ada berbagai kegiatan yang diadakan dalam semangat memerpingati
isra’ mi’raj. Namun, sebenarnya seperti apa ajaran dalam Islam untuk dapat
memperingati isra’ mi’raj?
Amalan Saat Isra’ Mi’raj
Secara
hadits, memang tidak ditemukan detail tanggal kapan peristiwa isra’ mi’raj
berlangsung. Ada yang menyatakan pada 25 Rajab, tetapi pendapat yang paling
umum digunakan adalah 27 Rajab. Peristiwa isra’ mi’raj yang jatuh pada bulan
Rajab, salah satu bulan haram dalam Islam, menjadi salah satu momen adanya
berbagai bentuk memperingatinya.
Namun,
tentu kita juga hendaknya tetap berhati-hati dalam melakukan sebuah amalan.
Tujuannya tak lain adalah untuk menghindarkan diri dari segala hal yang
menjerumuskan atau bertentangan dengan aqidah. Bila dikaitkan lagi dengan
posisi bulan Rajab yang menjadi salah satu bulan haram dalam Islam, maka sebenarnya
ada banyak amalan sunah yang dapat dilakukan. Dalam artikel ini, kami telah
merangkumnya menjadi cukup singkat tetapi padat, menjadi tiga amalan yang bisa
dilakukaan saat memperingati isra’ mi’raj.
Baca juga: Kisah Nabi dan Palestina dalam Islam| YDSF
1. Memperbaiki Kualitas
Shalat
Seperti
yang telah diketahui bersama bahwa pada peristiwa isra’ mi’raj inilah perintah
shalat lima waktu Allah turunkan untuk umat Muslim. Terlebih, ibadah shalat dimasukkan
pada urutan kedua dalam rukun Islam. Inilah mengapa begitu pentingnya shalat
bagi umat Muslim.
Dinarasikan
dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. Bersabda, “Sesungguhnya amal yang
pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya.
Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika
shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat
wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki
shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya.
Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan
hadits tersebut hasan).
Oleh
karenanya, ketika menunaikan ibadah shalat tidak bisa asal-asalan. Asal sudah
shalat, asal shalatnya tidak bolong, dan sebagainya. Ada adab yang harus
dipahami dan diterapkan.
Maka, peringatan
isra’ mi’raj hendaknya menjadi salah satu momen kita untuk kembali mempelajari
bagaimana tata cara shalat yang benar, sesuai tuntunan, dan mampu meraih
khusyuk. Hal ini adalah ikhtiar agar kualitas ibadah shalat kita meningkat.
Saat kualitas shalat meningkat, insya Allah segala urusan dunia akhirat juga
akan semakin dipermudah oleh-Nya.
2. Bersungguh-sungguh
Mengamalkan Shalat dalam Keseharian
Masih berkaitan
dengan ibadah shalat. Shalat bukan hanya sebuah ritual. Karena saat shalat
adalah waktu terbaik kita untuk dapat berkomunikasi dengan Allah Swt. Ketika
kualitas komunikasi seorang hamba telah menjadi baik dengan-Nya, maka akan
lebih indah dan sempurna bila kita mampu menjaga komunikasi dan hubungan baik
pula dengan sesame makhluk-Nya.
Karena
dalam berdakwah di era saat ini, yang paling dilihat adalah tentang bagaimana
akhlaknya. Mari kita tunjukkan bahwa sebagai Muslim yang taat nan sangat
menjaga kualitas shalatnya mampu memberikan teladan akhlak yang baik pula.
3. Perbanyak Amalan Sunah
Ada banyak
sekali amalan sunah yang bisa dikerjakan selama bulan Rajab. Dan, dalam
berbagai hadits tidak disebutkan untuk titik waktu tertentu. Berbeda bila
memang ingin mengerjakan puasa sunah ayyamul bidh yang memang jatuh pada
pertengahan bulan.
Amalan-amalan
sunah yang dapat dikerjakan selama bulan Rajab di antaranya, rajin shalat sunah
(bisa dimulai dengan rawatib, berlanjut dhuha hingga tahajud), berdzikir,
hingga membiasakan diri untuk rutin bersedekah.
Semua
amalan-amalan baik tersebut kita lakukan tidak lain untuk mendapatkan berkah
dan ganjaran terbaik dari-Nya.
Zakat Mudah di YDSF
Artikel Terkait:
Pesan Rasulullah Saw. Untuk Umat Muslim Jelang Akhir Zaman | YDSF
ZAKAT DAN PAJAK | YDSF
Mendahulukan Qadha Puasa, Lalu Puasa Syawal | YDSF
KEJAR BERKAH, RUTIN SEDEKAH | YDSF
Garage Sale, SD Al-Hikmah Tanamkan Rasa Empati dan Jiwa Wirausaha Kepada Siswa
PERBEDAAN ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH, DAN WAKAF | YDSF