Cara Efektif Meningkatkan Daya Ingat Menurut Islam | YDSF

Cara Efektif Meningkatkan Daya Ingat Menurut Islam | YDSF

11 Juni 2019

Manusia, merupakan makhluk Allah yang paling sempurna. Dibekali dengan akal dan pikiran, membuat kita memiliki nilai lebih serta tanggung jawab sebagai seorang khalifah. Tak hanya diberi nikmat tubuh yang akan mendukung kehidupan. Allah Swt juga membekali manusia dengan otak yang sangat sempurna. Mulai dari daya ingat, keseimbangan, bahkan sensor-sensor kecil dalam otak yang sangat berperan penting dalam tubuh dan kehidupan.

Namun, terkadang kondisi fisik atau mental yang sedang tidak kondusif juga akan mempengaruhi kinerja dari otak kita. Sehingga rasa syukur atas karunia yang telaah Allah beri, tidak hanya dengan menggunakannya secara baik. Otak dan tubuh kita juga perlu asupan yang mampu mendukung kinerjanya.

Lalu, bagaimana kita bisa memberi asupan untuk otak kita? Mari kita simak penjelasan berikut ini.

Pertanyaan:

Assalamualaikum Wr Wb,

Saya baru berumur 19 tahun, kuliah di Surabaya. Bagaimana cara meningkatkan daya ingat karena saya selalu lupa menaruh barang. Saya juga sering sakit pinggang dan leher bagian belakang dan sering merasa pusing. Mohon solusinya.

Terima Kasih

Jawaban:

Waalaikumussalaam wr wb,

Pertama saya jawab terkait pinggang sakit, leher sakit dan pusing. Ini semua gejala yang dirasakan. Terkait apa jenis sakitnya, perlu berobat ke dokter penyakit dalam sekaligus ke psikiater. Dari penyakit dalam akan dianalisa dan periksa laboratorium.

Dari psikiater, diwawancara mendalam dan juga ada pemeriksaan, berupa tools, seperti MMPI atau lainnya. Jika dari dokter penyakit dalam tidak ada kelainan, maka pengobatan diteruskan ke psikiater. Jika ada penyakit, maka ditata laksana dengan kontrol teratur. Hal yang sama berlaku pula saat konsultasi ke psikiater.

Jika saat pemeriksaan, penyakitnya ringan, biasanya bisa sembuh sempurna. Tetapi jika derajat penyakitnya sedang atau kearah berat, maka memerlukan kontrol teratur dan mungkin cukup panjang supaya bisa stabil terus sehingga tetap dapat bekerja, dan mengembangkan diri termasuk berkeluarga bila sudah ada jodohnya.

Pada prinsipnya kalau kita ada penyakit yang butuh waktu lama pengobatannya, seperti selevel darah tinggi atau diabetes, maka disesuaikan kegiatan kita keseluruhan dengan potensi dan tenaga yang kita miliki.

Perlu kita kenali tubuh kita, jumlah energi kita, cara diri kita mengatur semua aktivitas secara fleksibel, efisien dan tetap dapat berinteraksi secara baik dengan berbagai pihak, khususnya yang langsung terkait dengan diri kita.

Tentu saja apa yang saya terangkan di atas tidak dapat kita pelajari dalam satu kali konsultasi ke dokter, seperti apa derajat kekurangan kita (sakit tubuh kita) itu, sejalan dengan lamanya tata laksana yang kita butuhkan.

3 hal yang sangat berpengaruh terkait dengan daya ingat

Pertama, tingkat IQ kita.

Kalau IQ kita berkisar 100, untuk saat ini kita perlu memilah, mana yang sanggup diolah oleh memori kita dan mana yang perlu kita delegasikan ke yang lain, misal ke kalkulator, atau ke catatan kegiatan, atau hal-hal yang membantu efisiensi dalam penyimpanan memori dalam otak dan penyimpanan bahan-bahan yang kita perlukan, disimpan di luar otak kita seperti catatan, flashdisk, dsb.

 

Kedua, kondisi kebugaran dan kesehatan tubuh.

Kebugaran dan kesehatan tubuh. Otak dan bagian tubuh lainnya saling memengaruhi. Dengan keluhan seperti Anda sebutkan, berarti Anda tidak bugar dan kurang sehat, maka dapat mengganggu memori (daya ingat).

Ketiga, tingkat (jumlah) informasi yang berseliweran dalam kehidupan kita.

Kita ketahui saat ini informasi berseliweran di sekeliling kita. Apabila kita tidak terlatih menyeleksi, mana informasi tingkat pertama yang perlu kita memori (seperti kuliah dan menyenangkan orang tua), mana informasi yang perlu kita memori (seperti ajakan teman untuk reuni, rekreasi), mana informasi tingkat ketiga semisal hal-hal tidak begitu penting, apabila kita tidak terlatih untuk memilih dan memilah itu semua, maka bisa-bisa kita mendahulukan hal tidak penting dan mengabaikan hal-hal yang utama.

Hal Ini berpengaruh terhadap lupanya kita terhadap hal penting yang justru sangat memengaruhi kehidupan kita.  Belum pengaruh lain yang tidak saya ulas panjang lebar disini, dan semua bisa saling berkaitan pula satu sama lain.

Pengaruh lain itu adalah kemampuan kita dalam pemetaan masalah (bagaimana me-mapping semua informasi yang masuk), pengalaman hidup, kecakapan diri saat ini dan pengaruh lainnya. Demikian dan semoga bermanfaat.

 

Penanya: salah satu donatur YDSF
Sumber jawaban: Dr. H. Zainuddin MZ. Lc. MA
Editor: Ayu SM

 

Tags:

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: