Berpikirlah Positif dan Berbahagia | YDSF

Berpikirlah Positif dan Berbahagia | YDSF

14 September 2020

Manusia merasakan berbagai pengalaman dalam kehidupannya. Mulai kebahagiaan, kenikmatan, kekayaan, kenyamanan, hingga ketenteraman. Bisa pula kesedihan, kesengsaraan, kekacauan dan kericuhan. Semua itu sama–sama merupakan ujian dari Allah Swt, dan normal terjadi silih berganti.

Firman Allah dalam Surat Al Anbiya: 35,

“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan yang sebenarbenarnya, dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.”

Bisa jadi, ada yang tidak sesuai harapan. Namun, kita tetap harus menerima, menjalani dengan selalu berpikir positif atau husnudzan. Sebab, Allah pasti mempunyai maksud baik menghadirkan kondisi itu bagi hamba-Nya. Tugas kita, berikhtiar mencari solusi dan membangkitkan perasaan ikhlas.

Cobaan berupa kebaikan patut disyukuri, sedangkan yang berupa musibah atau keburukan, bisa dijadikan latihan untuk bersabar. Keduanya bersifat sama, yakni menjadi ladang amal untuk mendapatkan pahala dan lebih dekat kepada Allah.

Dengan berpikir positif, kita melatih diri berpikir konstruktif. Sikap ini menumbuhkan kesadaran bahwa segala hal yang terjadi sudah Allah tentukan di Lauhul Mahfuz. Harus selalu ingat, bahwa tidak ada satupun daun gugur tanpa sepengetahuan Allah.

Ketika berpikir positif, kita memutuskan menjadi pengendali yang memahami bahwa yang terjadi merupakan bagian dari skenario Allah. Kita adalah subyek, bukan sekadar obyek penderita. Tanamkan dalam pikiran bahwa Allah menciptakan manusia sebagai makhluk paling mulia. Manusia harus menjaga fitrah untuk tetap berada dalam kemuliaan itu. Caranya, dengan melakukan yang terbaik tanpa banyak mengeluhkan kondisi sekitar. Hati-hati agar tidak terjerumus pada kufur nikmat.

Baca juga: Amalan Ringan Berpahala Besar

Berpikir positif harus dibiasakan karena memberi banyak manfaat, di antaranya:

1. Tidak mudah mengalami stres dalam menghadapi persoalan hidup.

2. Jiwa dan raga lebih sehat. Bila mampu mengelola stres dengan baik dan bisa menumbuhkan perasaan bahagia, otomatis dapat meningkatkan imunitas tubuh.

3. Lebih percaya diri pada kekuatan, keunikan, dan kemampuan diri.

4. Mampu lebih fokus menghadapi segala hal tanpa terbebani pikiran dan perasaan negatif yang hanya akan membuang waktu, tenaga dan pikiran.

5. Mampu mengatur waktu dengan baik, karena semua yang terjadi sudah diatur Allah. Kita hanya perlu tetap fokus, tidak perlu khawatir berlebihan. Kita jadi punya lebih banyak waktu, untuk diri dan orang yang kita cintai.

6. Lebih sukses. Indikator sukses tiap orang berbeda. Tapi, dengan berpikir positif membuat kita optimistis, pantang menyerah, dan meningkatkan daya juang untuk meraih prestasi lebih baik.

Jadi, Ayah Bunda, apapun yang kita alami, baik atau buruk, cobalah ber-muhasabah karena ada pesan yang Allah titipkan di sana. Ingatlah Allah memberikan beban cobaan sesuai dengan kesanggupan kita.

Ujian merupakan cara Allah untuk memperhatikan, menyayangi dan meningkatkan derajat hamba-Nya. Dengan menerimanya, menunjukkan rasa syukur kita dengan menerima qadha dan qadar Allah sebagai jalan taat dan tunduk pada-Nya.

Kemuliaan kita terletak pada keimanan cara berpikir kita yang akan termanifestasi dalam sikap dan perilaku. Terus memperbaiki kualitas diri menjadi cara meraih kemuliaan hidup, yang insya Allah menjadi ikhtiar mencapai ridho menuju Jannah-Nya.

 

Sumber Majalah Al Falah Edisi Juni 2020

 

Baca juga:

Anjay Dilarang, Begini Adab Berbicara dalam Islam | YDSF

Hikmah Terjadinya Bencana Dan Menolong Sesama | YDSF

Gerakan Shalat dan Terapi untuk Kesehatan | YDSF

Konsultasi Zakat di YDSF

 

Sedekah dari Rumah

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: