Tepat Jum'at dini hari, tim dari YDSF dan Lembaga Pendidikan Al-Falah (LPF) berangkat menuju Ponorogo. Keadaan yang parah dan membuat trauma mendalam di hati para korban menggerakan dua tim ini menuju lokasi. Sebuah perjalanan panjang yang menyita hampir 24 jam perjalanan membuahkan hasil yang luar biasa. Pertemuan dengan para pengungsi membuat siapapun yang datang akan selalu mensyukuri segala yang Allah berikan. Musibah yang mereka alami tidak ada apa-apanya dibandingkan apa yang kita alami di kota-kota besar, begitu pula yang menggerakan LPF mengajak 3 siswanya untuk menuju lokasi, yang tentunya menjadi pelajaran berharga bagi mereka dan kita termasuk di dalamnya.
Kurang lebih puluhan rumah dan korban tertimbung di lokasi longsor ini.
Bantuan sebesar Rp 25.000.000 beserta 40 sembako tim bagikan kepada masing-masing warga yang mengungsi. Salah satu tetua para pengungsi, Prayitno menuturkan bahwa sangat butuhnya para pengungsi akan lapangan pekerjaan dan tempat tinggal. "Bu Suwitno (salah satu korban) kehilangan rumah dan ada 2 lagi yang sudah sangat tidak layak huni" tuturnya.
Sesaat sebelum pergi Prayitno menuturkan terima kasih yang banyak atas nama seluruh pengungsi yang beliau kepalai. "Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini, kami sangat tergantung akan ini (sembako dan sumbangan).
Kita sebagai manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Rasulullah menuturkan bahwa kita bisa menjadi sebaik-baik manusia dengan mengulurkan tangan kita membantu saudara kita di manapun mereka berada, Rasulullah bersabda :
خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami’ no:3289).
Sebuah langkah kecil yang insyaa Allah menjadi penggerak bagi gerakan-gerakan besar lainnya yang selalu membangun dan memberikan manfaat bagi sipapun dan di manapun yang membutuhkan.(PUT)