Yayasan Dana Sosial al-Falah (YDSF) telah 34 tahun
berkontribusi dalam distribusi qurban untuk umat. Sebarannya pun tidak terbatas
hanya di wilayah Indonesia saja. YDSF juga pernah melakukan distribusi qurban
untuk wilayah muslim yang membutuhkan, seperti Palestina, Myanmar, Bangladesh,
dan Uganda.
Menyambut Iduladha 1443 H, yang jatuh pada 10 Juli mendatang,
YDSF kembali mengajak para Sahabat Donatur untuk mendistribusikan qurban untuk
mereka yang membutuhkan dengan fokus pelosok Indonesia. YDSF menargetkan bisa
menyalurkan kurang lebih 15 ton daging sapi dan 12 ton daging domba untuk untuk
masyarakat penerima yang mayoritas berada di daerah-daerah tersebut.
Rokhmad Hidayat, Ketua Panitia Program Ekspedisi Qurban YDSF
1443 H mengatakan rencana distribusi bantuan itu akan dirupakan hewan qurban
dengan penghitungan jumlah karkas (daging dan tulang) dari setiap ekor hewan
sekitar 50 persen dari bobot hidup. “Hingga siang ini, penghimpunan terus
berjalan dan sudah 95 persen persediaan hewan qurban yang kami kelola sudah
dipesan para pequrban,” paparnya.
Rokhmad menjelaskan, tahun ini, program Ekspedisi Qurban
YDSF diarahkan untuk pemenuhan protein dan gizi untuk daerah-daerah pelosok,
termasuk wilayah dengan kasus stunting
yang belakangan menjadi perhatian banyak pihak.
Melalui program tersebut, kata Rokhmad, distribusi daging qurban
yang dilakukan oleh YDSF bisa memberikan dampak terhadap pemenuhan protein
hewani masyarakat. Sehingga masyarakat yang sudah lama tidak merasakan
nikmatnya makan daging bisa merasakan kembali.
Sementara itu, Direktur Pelaksana YDSF Jauhari Sani menuturkan,
pada perayaan Iduladha tahun ini, YDSF menargetkan penghimpunan hewan qurban 30
persen lebih banyak dibanding dengan tahun kemarin. Pada 2021 lalu, YDSF
menghimpun 1.255 ekor domba dan 105 ekor sapi dengan jangkauan distribusi dari
pelosok Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
“Tahun lalu, hewan qurban yang bisa kita himpun setara
dengan Rp 5,3 miliar. Semoga tahun ini bisa melebihi penghimpunan tahun lalu
sehingga semakin banyak pula masyarakat yang merasakan manfaatnya,” ujar
Jauhari Sani.
Jauhari menambahkan, terkait dengan wabah penyakit mulut dan
kuku (PMK), hewan qurban yang dikelola YDSF dipastikan aman dan bebas PMK.
Selain diawasi dengan ketat oleh peternak, juga telah diperiksa dinas terkait
serta bersertifikat.
Menurutnya, meskipun tahun ini pelaksanaan Iduladha dibarengi dengan wabah PMK, sebenarnya pemilihan hewan dengan kualitas terbaik selalu dilakukan YDSF setiap tahun untuk menjaga amanah para pequrban. (a6)
Qurban di YDSF:
Artikel Terkait:
Qurban pada Masa Nabi Muhammad | YDSF
HUKUM BAYAR AQIQAH UNTUK DIRI SENDIRI | YDSF
QURBAN, REFLEKSI PENGORBANAN HAQIQI | YDSF
QURBAN UNTUK ORANG MENINGGAL | YDSF
Perbedaan Zakat, Sedekah, dan Wakaf | YDSF