Anak yang Menyelamatkan Orangtua dari Neraka | YDSF

Anak yang Menyelamatkan Orangtua dari Neraka | YDSF

2 Oktober 2019

Setelah dihisab, seorang anak diperintah Allah masuk ke dalam salah satu surga-Nya. Anak itu berjalan menuju pintu surga seperti yang diperintahkan. Tapi anak itu kemudian berhenti tepat di depan pintu surga.

“Saya punya orang tua ya Allah. Aku tidak akan masuk ke dalam surga-Mu kecuali Engkau membiarkan keduanya masuk bersamaku,” kata anak itu menjawab pertanyaan Allah. Maka Allah memanggil kedua orangtua anak itu yang sedang disiksa di neraka dan masuklah semuanya ke dalam surga.

Anak adalah titipan Allah sebagai kesenangan di dunia. Tapi tidak sesederhana itu. Anak juga merupakan tanggung jawab bagi orangtuanya. Anak adalah harapan.

Dalam Alquran difirmankan Allah bahwa Nabi Zakaria yang sudah tua renta berdoa pada Allah. Dalam usianya yang sudah tua, demikian juga istrinya, Nabi Zakaria terus berdoa pada Allah agar dikaruniai seorang anak.

Anak yang diminta Nabi Zakaria bukanlah anak untuk menyenangkan dirinya, melainkan seorang anak yang dapat menjadi wakil atau penerusnya. Maka dalam Alquran, anak diisyaratkan juga sebagai wakil dari orang tuanya.

Untuk itu orang tua harus benar-benar menyiapkan anaknya agar menjadi wakil atau penerus yang baik. Karena ketika orangtua sudah lanjut usia maka merekalah yang akan melanjutkan apa yang sudah dilakukan orang tuanya. Begitu juga saat orangtuanya meninggal, maka anak-anak lah yang yang memelihara nama baik, menggunakan harta dan menyambung silaturahim.

Selanjutnya Alquran juga memberitahu kita bahwa anak bisa jadi fitnah bagi orang tuanya. Fitnah kesenangan yang membuat orang tua selalu membangga-banggakan anaknya tanpa rasa syukur pada Allah, sehingga lupa mengenalkan anaknya pada Islam dan Iman. Anak yang membuat orang tua meninggallkan Allah karena perasaan sayangnya.

Anak juga bisa jadi fitnah kesusahan ketika anak tidak sesuai dengan harapan orang tuanya. Namun, jika itu terjadi maka resepnya adalah memaafkannya, lapangkan dada, mintakan ampun pada Allah.

Yang lebih ekstrem lagi, Alquran mengisyaratkan bahwa anak dan keluarga kita bisa jadi musuh bagi kita sendiri. Namun, jika itu terjadi, Allah tetap memerintahkan kita agar sabar dan tawakkal. Katakan yang tidak benar itu tidak benar namun dengan cara yang lembut.

Hal yang paling diinginkan orang tua adalah anak-anak mereka menjadi penyambung amal baik yang sudah orangtua lakukan selama hidup. Sehingga kelak Allah akan mengumpulkan anak dengan orang tuanya di surga sebagai salah satu kesenangan yang Allah janjikan di akhirat.

Doa orangtua pada anak adalah doa yang makbul, sebagaimana doa anak pada orangtua. Tidak ada batasan waktu untuk anak dan orangtua saling mendoakan. Semoga kita semua menjadi anak yang soleh/solehah dan menjadi orangtua yang dapat menyiapkan anak-anak kita menjadi pribadi yang baik seperti difirmankan Allah dalam Alquran.

Semoga yang belum punya anak segera punya anak. Sehingga ada yang insya Allah mendoakannya, memintakan ampun pada Allah dan menunggunya di pintu surga. Wallahua’lam bishowab. (nra)

 

Baca juga:

Yuk Bersedekah !!!

 

MEMAKNAI JIHAD DALAM HIDUP

 

Memahami Kembali Keutamaan & Manfaat Sedekah

 

Contoh Istiqomah dalam Beribadah | YDSF

 

Millennial Pembentuk Khoiru Ummah | YDSF

 

Tags:

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: