Abdullah bin Umar, Menghindari Jabatan, Anti Kekerasan | YDSF

Abdullah bin Umar, Menghindari Jabatan, Anti Kekerasan | YDSF

28 April 2023

Abdullah bin Umar bin Khattab, merupakan putra dari khalifah kedua, Umar bin Khattab. Meski merupakan putra dari salah satu Khulafaur Rasyidin, tidak membuat Abdullah bin Umar gila jabatan dan menghalalkan segala cara bahkan kekerasan untuk bisa menduduki suatu posisi.

Pria yang telah masuk Islam sejak kecil bersama ayahnya ini juga populer dengan panggilan Ibnu Umar. Selain itu, dirinya juga termasuk dalam orang-orang yang ikut hijrah Rasulullah saw. ke Madinah. Bahkan, ia dimasukkan dalam urutan kedua setelah Abu Hurairah sebagai periwayat hadits terbanyak.

Ibnu Umar sangat bergairah saat setiap kali kumandang jihad memanggilnya. Namun tak disangka ia bahkan anti kekerasan, terlebih jika yang bertikai adalah kaum sesama muslim. Meski berkali-kali ia mendapat tawaran untuk menjadi seorang khalifah, ia selalu menolaknya.

Dalam sebuah riwayat yang ditulis oleh Hasan r.a., tatkala Utsman Bin Affan terbunuh. Sekelompok umat Islam memaksanya menjadi khalifah. Mereka berteriak di depan rumah Ibnu Umar, mengatakan akan meminta orang-orang untuk berbai’at kepadanya, jika ia mau menjadi khalifah hingga mengancam akan membunuhnya di tempat tidurnya sendiri.

Namun tetap saja ditolak, hingga massa bubar dengan sendirinya. Karena bagi Ibnu Umar, ia tidak mau ada pertumpahan darah karena dirinya. Sampai kesekian kali tawaran untuknya menjadi seorang khalifah, Ibnu Umar mengajukan syarat, yakni asal ia dipilih oleh seluruh kaum muslimin tanpa paksaan. Jika bai’at dipaksakan sebagian orang atas, sebagian lainnya di bawah ancaman pedang, ia akan menolak jabatan khalifah dengan cara semacam ini.

Karena seandainya Umar tak menolak, maka tak seorangpun akan menentang kepemimpinannya. Tentu Umar heran, padahal ia tak pernah menumpahkan darah mereka atau berpisah dengan jama’ah mereka, dan ia tak suka jika dalam hal ini seorang mengatakan setuju sedang yang lain tidak.

Baca juga: KISAH QARUN DALAM AL-QUR’AN, ORANG KAYA BINASA TAK MAU ZAKAT | YDSF

Lagi-lagi, Ibnu Umar menghindari posisi pemimpin tertinggi umat Islam ini. Di usia yg telah lanjut pun masih ada harapan orang untuk dipimpinnya. Ketika Mu’awiyah II, putra Yazid yang beberapa kali menduduki jabatan khalifah, dengan Marwan menemui Ibnu Umar, bersedia berbai’at kepadanya untuk menjadi khalifah mereka.

Dan cara apapun akan dilakuan, agar semua orang mau berbai’at kepadanya. Namun tidak semerta merta Ibnu Umar menerima, ia menanyakan bagaimana dengan sebagian orang yg lain itu, sungguh ia tidak akan sudi seorang manusia terbunuh karenanya.

Meski pada akhirnya, pernah Abdullah bin Umar berkata, ia tak pernah menyesali suatu hal pun, melainkan karena ia tidak mendampingi Ali dan tidak mampu menghentikan peperangan terhadap golongan pendurhaka.

Semua bentuk penolakanya, bagi Ibnu Umar karena ia hanya ingin bersikap netral dengan tidak lebih memihak pada suatu kaum dan mengabaikan yang lain. Ia hanya sangat sedih apabila melihat perpecahan antar umat muslim. Bukan pula kelemahanya, namun ia tak ingin adanya pertumpahan darah kaum muslim , bahkan karenanya.

Namun lain hal dengan pemikiran sebagian orang. Selain mendata sifat-sifat Ibnu Umar, sosiolog Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah mengkritisi, menurutnya Abdullah Bin Umar melarikan diri dari urusan kenegaraan, karena sifatnya memang senang menghindar dari ikut campur dalam urusan apapun. Baik yang boleh maupun yang terlarang. Wallahua’lam.


Sumber Majalah Al Falah Edisi Agustus 2014

 

Istiqamah Berbagi Kebaikan


Artikel Terkait:
HUKUM BAYAR ZAKAT ONLINE DALAM ISLAM | YDSF
Keutamaan Membaca Ayat Kursi Dan Anjuran Sedekah | YDSF
ZAKAT PENGHASILAN SUAMI-ISTRI BEKERJA | YDSF
Nikmatnya Membaca Al Kahfi | YDSF
DOA AGAR DIBERIKAN HIKMAH & MASUK GOLONGAN SHALIH | YDSF
Saat Amal Baik Batal Dilakukan | YDSF

 

Riyadhus Shalihin Bab Taubat (BAGIAN 2) | Ustadz Isa Saleh Kuddeh


Tags: abdullah bin umar, kisah sahabat rasulullah anti kekerasan, ydsf

Share:


Baca Juga

Sedekah di YDSF lebih mudah, melalui: