Ibadah yang paling ditunggu-tunggu pada sepuluh hari
terakhir Ramadhan adalah i'tikaf. Terdapat banyak keutamaan i'tikaf di bulan
Ramadhan. Ibadah yang terlihat sederhana ini, menyimpan banyak kebermanfaatan.
Menurut kamus bahasa Arab, i’tikaf berasal dari kata ‘akafa yang mempunyai banyak makna,
antara lain, menetap, mengurung diri, atau terhalangi. Dari segi istilah, makna
i’tikaf yang dikemukakan para ulama cukup banyak dan berbeda-beda sesuai dengan
perbedaan madzhab. Namun, hakekat perbedaan itu hanya dalam syarat, rukun,
serta kelebihan dan kekurangannya. Yang pasti, perbedaan tersebut menyatu dalam
banyak makna.
Salah satu dari pengertian i’tikaf disampaikan oleh Ibnu
Najjar, madzhab Hambali, yaitu menetapnya seorang muslim yang tidak junub dan
berakal sehat, di dalam masjid sekalipun sejenak, dengan melakukan amal ibadah
sesuai dengan tata cara tertenu (syarat dan rukun), Rasulullah saw. tidak
pernah melewatkan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Keutamaan I’tikaf
Menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan oleh
Rasulullah saw., berikut adalah beberapa keutamaan i’tikaf di bulan Ramadhan:
1. Terbiasa Shalat Fardhu Secara Kontinyu dan Berjamaah
Dengan beri’tikaf orang akan dengan mudah dapat mendirikan
shalat fardhu secara kontinyu dan berjamaah karena dia telah berada di dalam
masjid. Berarti dia berpeluang mendapatkan pahala shalat berjama’ah, dua puluh
tujuh lipat dibandingkan dengan shalat sendirian.
2. Melatih Diri Menjadi Khusyuk
I’tikaf membantu menguatkan seseorang untuk mendirikan
shalat dengan khusyuk karena mu’takif (orang yang beri’tikaf) telah memutuskan
perhatian kepada selain Allah. Dia telah melepaskan segala kesibukan dan
pemikiran duniawi atau apapun yang dapat menghilangkan kejernihan hati dan
ketentraman jiwanya.
3. Membiasakan Melakukan Sunnah
I’tikaf membantu mu’takif untuk menjalankan shalat atau
amalan sunnah sebab dia telah mengkhususkan dirinya untuk sibuk dengan berbagai
bentuk ibadah. Ia mengonsentrasikan pikiran dan jiwanya kepada Allah serta
berharap kelak berjumpa dengan-Nya. Rasulullah saw. bersabda, “Sedekat-dekatnya
seorang hamba kepada Rabbnya adalah ketika ia bersujud, maka perbanyaklah (saat
bersujud dengan) berdoa,” (HR. Muslim).
4. Mendapatkan Shaf Pertama Shalat Berjamaah
I’tikaf juga membuat orang yang melakukannya selalu
beruntung dengan mendapatkan shaf pertama pada shalat berjamaah. Dari Abu
Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, artinya, “Kalau saja manusia
mengetahui akan (keutamaan) yang ada pada adzan dan shaf erptama, maka mereka
tidak mendapatkan dirinya kecuali pastilah akan mementingkannya.” (HR.
Bukhari).
5. Pahala Menunggu Waktu Datangnya Shalat
Seorang mu’takif akan mendapatkan pahala menunggu datangnya
waktu shalat. Sabda Rasulullah saw., “Sesungguhnya salah seorang di antara kamu
tetap akan mendapat pahala shalat, selama menunggu shalat (berikutnya). Dan
para malaikat pun akan mendoakan, “Ya Allah, ampunilah dia; ya Allah, berilah
dia rahmat,” selama beranjak dari tempat shalatnya (masjid) atau sebelum
terkena hadats.” (HR. Bukhari).
6. Menjaga Shaum dari Dosa Kecil
I’tikaf juga ikut menjaga shaum seseorang dari
perbuatan-perbuatan dosa walau kecil sekalipun, seperti mengumpat, berdebat,
berkata kotor, dan sebagainya. I’’tikaf juga merupakan sarana untuk menjaga
pandangan mata dari melihat-lihat hal yang diharamkan dalam Islam, terlebih
seperti saat ini, saat aurat (perempuan) dipamerkan di mana-mana secara vulgar.
7. Sarana Muhasabah Diri
I’tikaf juga bisa digunakan sebagai sarana untuk
menginstropeksi diri, mengetahui sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang
dimiliki. Dalam hal ini, I’tikaf dapat diibaratkan rumah sakit, tempat
seseorang melakukan pengobatan total terhadap penyakit jiwanya, sehingga tidak
bertambah parah. Sebagaimana jasad, jiwa juga memerlukan pengobatan jika sakit.
Itulah I’tikaf, salah satu bentuk ibadah yang sangat
strategis untuk mendongkrak kekuatan iman dan spiritual kita, khususnya di
bulan Ramadhan yang penuh cerita. Semoga kita bisa melaksanakannya. Aamiin.
Wallahu a’alam.
Sumber Majalah Al
Falah Edisi November 2003
Bayar Zakat di Bulan Ramadhan:
Artikel Terkait:
Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir | YDSF
PERBANYAK SEDEKAH SAAT RAMADHAN | YDSF
Batas Penghasilan Wajib Zakat | YDSF
APA SAJA YANG HARUS DISIAPKAN SEBELUM MENUNAIKAN WAKAF? | YDSF
Siapa yang Harus Membayar Fidyah Istri? | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF