7 Keutamaan I’tikaf di Bulan Ramadhan  | YDSF

7 Keutamaan I’tikaf di Bulan Ramadhan | YDSF

20 April 2022

Ibadah yang paling ditunggu-tunggu pada sepuluh hari terakhir Ramadhan adalah i'tikaf. Terdapat banyak keutamaan i'tikaf di bulan Ramadhan. Ibadah yang terlihat sederhana ini, menyimpan banyak kebermanfaatan.

Menurut kamus bahasa Arab, i’tikaf berasal dari kata ‘akafa yang mempunyai banyak makna, antara lain, menetap, mengurung diri, atau terhalangi. Dari segi istilah, makna i’tikaf yang dikemukakan para ulama cukup banyak dan berbeda-beda sesuai dengan perbedaan madzhab. Namun, hakekat perbedaan itu hanya dalam syarat, rukun, serta kelebihan dan kekurangannya. Yang pasti, perbedaan tersebut menyatu dalam banyak makna.

Salah satu dari pengertian i’tikaf disampaikan oleh Ibnu Najjar, madzhab Hambali, yaitu menetapnya seorang muslim yang tidak junub dan berakal sehat, di dalam masjid sekalipun sejenak, dengan melakukan amal ibadah sesuai dengan tata cara tertenu (syarat dan rukun), Rasulullah saw. tidak pernah melewatkan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Keutamaan I’tikaf

Menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah saw., berikut adalah beberapa keutamaan i’tikaf di bulan Ramadhan:

1. Terbiasa Shalat Fardhu Secara Kontinyu dan Berjamaah

Dengan beri’tikaf orang akan dengan mudah dapat mendirikan shalat fardhu secara kontinyu dan berjamaah karena dia telah berada di dalam masjid. Berarti dia berpeluang mendapatkan pahala shalat berjama’ah, dua puluh tujuh lipat dibandingkan dengan shalat sendirian.

2. Melatih Diri Menjadi Khusyuk

I’tikaf membantu menguatkan seseorang untuk mendirikan shalat dengan khusyuk karena mu’takif (orang yang beri’tikaf) telah memutuskan perhatian kepada selain Allah. Dia telah melepaskan segala kesibukan dan pemikiran duniawi atau apapun yang dapat menghilangkan kejernihan hati dan ketentraman jiwanya.

3. Membiasakan Melakukan Sunnah

I’tikaf membantu mu’takif untuk menjalankan shalat atau amalan sunnah sebab dia telah mengkhususkan dirinya untuk sibuk dengan berbagai bentuk ibadah. Ia mengonsentrasikan pikiran dan jiwanya kepada Allah serta berharap kelak berjumpa dengan-Nya. Rasulullah saw. bersabda, “Sedekat-dekatnya seorang hamba kepada Rabbnya adalah ketika ia bersujud, maka perbanyaklah (saat bersujud dengan) berdoa,” (HR. Muslim).

4. Mendapatkan Shaf Pertama Shalat Berjamaah

I’tikaf juga membuat orang yang melakukannya selalu beruntung dengan mendapatkan shaf pertama pada shalat berjamaah. Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, artinya, “Kalau saja manusia mengetahui akan (keutamaan) yang ada pada adzan dan shaf erptama, maka mereka tidak mendapatkan dirinya kecuali pastilah akan mementingkannya.” (HR. Bukhari). 

5. Pahala Menunggu Waktu Datangnya Shalat

Seorang mu’takif akan mendapatkan pahala menunggu datangnya waktu shalat. Sabda Rasulullah saw., “Sesungguhnya salah seorang di antara kamu tetap akan mendapat pahala shalat, selama menunggu shalat (berikutnya). Dan para malaikat pun akan mendoakan, “Ya Allah, ampunilah dia; ya Allah, berilah dia rahmat,” selama beranjak dari tempat shalatnya (masjid) atau sebelum terkena hadats.” (HR. Bukhari).

6.  Menjaga Shaum dari Dosa Kecil

I’tikaf juga ikut menjaga shaum seseorang dari perbuatan-perbuatan dosa walau kecil sekalipun, seperti mengumpat, berdebat, berkata kotor, dan sebagainya. I’’tikaf juga merupakan sarana untuk menjaga pandangan mata dari melihat-lihat hal yang diharamkan dalam Islam, terlebih seperti saat ini, saat aurat (perempuan) dipamerkan di mana-mana secara vulgar.

7. Sarana Muhasabah Diri

I’tikaf juga bisa digunakan sebagai sarana untuk menginstropeksi diri, mengetahui sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Dalam hal ini, I’tikaf dapat diibaratkan rumah sakit, tempat seseorang melakukan pengobatan total terhadap penyakit jiwanya, sehingga tidak bertambah parah. Sebagaimana jasad, jiwa juga memerlukan pengobatan jika sakit.

Itulah I’tikaf, salah satu bentuk ibadah yang sangat strategis untuk mendongkrak kekuatan iman dan spiritual kita, khususnya di bulan Ramadhan yang penuh cerita. Semoga kita bisa melaksanakannya. Aamiin. Wallahu a’alam.

 

Sumber Majalah Al Falah Edisi November 2003

 

Bayar Zakat di Bulan Ramadhan:

 

Artikel Terkait:
Tata Cara Shalat Tarawih dan Witir | YDSF
PERBANYAK SEDEKAH SAAT RAMADHAN | YDSF
Batas Penghasilan Wajib Zakat | YDSF
APA SAJA YANG HARUS DISIAPKAN SEBELUM MENUNAIKAN WAKAF? | YDSF
Siapa yang Harus Membayar Fidyah Istri? | YDSF
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF

Tags: keutamaan itikaf, keutamaan i'tikaf, itikaf, i'tikaf, itikaf ramadhan, i'tikaf ramadhan

Share:


Baca Juga

Berbagi Infaq & Sedekah lebih mudah dengan SCAN QRIS Menggunakan Aplikasi berikut: