Hari Jum’at menjadi salah satu hari baik pula dalam Islam. Bahkan banyak amalan sunnah hari Jum'at yang sangat dianjurkan untuk bisa dikerjakan. Bahkan, dalam Al-Qur’an pun juga terdapat salah satu surah yang secara kata berarti hari Jum’at, yakni surah Al Jumu’ah, surah ke-62.
Bahkan, di hari Jum’at pula disebutkan bahwa Allah Swt. telah menyempurnakan agama Islam. Sebagaimana dalam Al-Qur’an telah disebutkan,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” (Al-Maa-idah: 3).
Hari ini yang dimaksud pada ayat tersebut adalah hari Arafah yang jatuh pada 9 Dzulhijjah di hari Jum’at.
Amalan Sunnah Hari Jum’at
Dimulai dari Malam Jum’at, Baca Surah Al Kahfi
Berbeda bila menggunakan kalender Masehi, yang pergantian harinya berdasarkan dari terbitnya matahari. Dalam Islam, yang menggunakan kalender Hijriyah, maka penampakkan bulan yang menjadi patokan bergantinya hari. Sehingga, di Kamis malam jelang hari Jum’at sudah terhitung masuk hari Jum’at.
Oleh karenanya, amalan pada Kamis malam (malam Jum’at) juga telah diperhitungkan. Beginilah hadits yang menyebutkan sunnah membaca surah Al Kahfi mulai malam Jum’at,
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Baca juga: TANDA-TANDA ALLAH MEMBERI HIDAYAH | YDSF
Lanjut, Baca Surah As Sajdah dan Al Insan Tiap Usai Subuh
Dari Abu Hurairah r.a., beliau berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَقْرَأُ فِى الصُّبْحِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ بِ (الم تَنْزِيلُ) فِى الرَّكْعَةِ الأُولَى وَفِى الثَّانِيَةِ ( هَلْ أَتَى عَلَى الإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورًا)
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca pada shalat Shubuh di hari Jum’at “Alam Tanzil …” (surat As Sajdah) pada raka’at pertama dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro” (surat Al Insan) pada raka’at kedua.”
Mandi Sebelum Shalat Jum’at
Rasulullah saw. bersabda,
الْغُسْلُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ
“Mandi di hari Jum’at wajib bagi setiap muhtalim (yang telah mimpi basah, artinya dewasa).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Pada hadits ini sebenarnya lebih ditekankan mandi Jum’at untuk para muslim yang akan menunaikan ibadah shalat Jum’at. Sebagaimana dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa mandi pada hari jumat sebagaimana mandi janabah, lalu berangkat menuju masjid, maka dia seolah berkurban dengan seekor unta. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kedua maka dia seolah berkurban dengan seekor sapi. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) ketiga maka dia seolah berkurban dengan seekor kambing yang bertanduk. Barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) keempat maka dia seolah berkurban dengan seekor ayam. Dan barangsiapa yang datang pada kesempatan (waktu) kelima maka dia seolah berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam sudah keluar (untuk memberi khuthbah), maka para malaikat hadir mendengarkan dzikir (khuthbah tersebut).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Perbanyak Shalawat Nabi saw.
Shalawat memang dapat kita lakukan kapan saja. Terlebih agar hati dan pikiran tidak kosong dan hanya fokus pada dunia saja. Dzikir dan shalawat hendaknya selalu menemani hari-hari kita.
Tetapi, hari Jum’at juga dipilih untuk umat Muslim semakin memperbanyak shalawatnya, sebagaimana dari Abu Umamah r.a., Rasulullah saw. bersabda,
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi).
Baca juga: Waspadai Perkara Perusak Amal | YDSF
Memanjatkan Doa Lebih Banyak
Ketika menginginkan atau membutuhkan sesuatu hal dan selalu kita sebut dalam doa, maka hendaknya kita juga memperhatikan cara dan waktu berdoa kita. Hal ini dilakukan agar doa yang kita lakukan berada pada waktu-waktu mustajabnya doa. Contohnya, di hari Jum’at.
Dalam sebuah hadits disebutkan,
“Dalam 12 jam hari Jum’at ada satu waktu, jika seorang muslim meminta sesuatu kepada Allah Azza Wa Jalla pasti akan dikabulkan. Carilah waktu itu di waktu setelah ashar.” (HR. Abu Daud).
Bersedekah Lebih Giat
Memang, tidak ada dalil khusus yang menyebutkan tentang sedekah hari Jum’at. Namun, para tabi’in mengajarkan pula untuk memperbanyak sedekah, sebagaimana memperbanyak amalan saleh di hari Jum’at.
Ibnu Qayyim berkata, “Sedekah di hari Jumat dibanding dengan sedekah di hari lain adalah seperti sedekah di bulan Ramadan dibandingkan sedekah di bulan – bulan selainnya. (asm, berbagai sumber)
Artikel Terkait:
CARA MENCARI BERKAH (TABARRUK) ALLAH SESUAI SYARIAT ISLAM | YDSF
MENGELUARKAN SEDEKAH DARI BUNGA BANK | YDSF
Allah Ada di Mana? | YDSF
AMALAN IBADAH PEMBUKA PINTU REZEKI | YDSF
Zakat YDSF