Untuk meraih
rezeki seperti yang sedang kita butuhkan dan mungkin juga sangat kita inginkan,
maka hendaklah jangan hanya berpangku tangan. Ikhtiar dan doa menjadi contoh
amalan yang dapat menjadi pembuka pintu rezeki. Namun, selain dua hal itu
sebenarnya masih ada banyak amalan-amalan lain yang juga membantu kita untuk
membuka segala pintu rezeki atas izin Allah Swt.
Masih banyak
masyarakat yang belum bisa membedakan antara rezeki dan harta. Terkadang,
mereka hanya mengukur banyak tidaknya rezeki yang dimiliki dari takaran
hartanya saja. Yakni hanya menilai dari hal-hal material yang sedang dimiliki.
Padahal, rezeki itu memiliki cakupan yang luas.
Rezeki merupakan
segala nikmat yang Allah Swt. berikan untuk kita. Mulai dari harta secara
materi, keluarga bahagia, anak-anak yang shalih dan shalihah, jodoh yang baik
dan patuh pada syariat, hingga lingkungan pertemanan yang baik juga dapat
dikatakan sebagai rezeki.
Menurut Fakhrizal
Idris dalam bukunya berjudul ‘Rezeki’, rezeki dapat dibedakan berdasarkan
sifatnya dan cara mendapatkannya. Untuk sifatnya, terdiri dari rezeki yang
bersifat maadi (materi, contoh harta, pekerjaan, makanan, dsb.) dan maknawi
(non materi, contoh iman, kebahagiaan, sifat qanaah, dsb.). Sedangkan berdasarkan
cara mendapatkannya yaitu 1) rezeki kasbi, yaitu lewat jalur usaha dan kerja,
ulama berpendapat bahwa rezeki ini tidak mensyaratkan kualitas keimanan, oleh
karenanya sering kita dengan ada istilah istidraj, yakni orang-orang yang tidak
taat tetapi kehidupan materinya sukses; 2) rezeki wahbi, yaitu yang datangnya
di luar prediksi manusia, contohnya orang miskin mendadak menerima dana haji.
Allah Swt. telah
menjamin setiap rezeki untuk makhluk-Nya, tak hanya manusia bahkan hewan pun
juga telah dijami. Allah berfirman dalam surah Hud ayat 6, yang artinya, “Dan
tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin
Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya.
Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)."
Meski begitu,
ayat tersebut bukanlah alasan bagi kita untuk bermalas-malasan. Hanya cukup
rebahan dan menunggu rezeki datang. Bukan begitu konsepnya. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, bahwa ada banyak jenis rezeki. Yang sebenarnya juga
bergantung pada tingkat usaha dan ketakwaan kita kepada-Nya.
Amalan Pembuka Rezeki
Dari sekian
banyak amalan yang dapat mendatangkan rezeki, kami merangkumnya ke dalam enam
hal. Yaitu:
Baca juga: Bersedekah Agar Terhindar Dari Musibah | YDSF
1. Takwa & tawakkal
Dalam surah
At-Thalaaq ayat 2-3, Allah Swt. berfirman, “... Barangsiapa bertakwa kepada
Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki
dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
Takwa merupakan
sikap untuk selalu taat terhadap perintah-perintah Allah dan menjauhi segala
larangan-Nya. Sikap ini adalah wujud nyata kecintaan kita kepada Allah Swt. Karena
kecintaan bukan hanya sekadar diucap saja, tetapi perlu pembuktian dalam
tindakan.
Sedangkan,
tawakkal adalah berserah diri atas apa kehendak Allah Swt. Setelah berusaha
dengan sekuat iman, tenaga, waktu, dan segala hal yang dipunya, maka puncak
terakhir dari hasil adalah tawakkal. Percaya bahwa Allah akan memberikan hasil
terbaik.
Dalam tafsir ayat
ini juga terdapat hadits dari Imran ibnu Husain, Rasulullah saw. bersabda, “Barang
siapa yang menghabiskan seluruh waktunya untuk Allah, maka Allah akan
memberinya kecukupan dari semua biaya dan memberinya rezeki dari arah yang
tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang menghabiskan seluruh waktunya
untuk dunia, maka Allah menjadikan dunia menguasai dirinya.”
2. Istighfar
Allah Swt.
berfirman, “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Rabbmu
(beristighfarlah), sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan
anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di
dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Dalam surah
tersebut dikisahkan bagaimana Allah tetap memberikan rezeki, bagi mereka yang bertaubat
dan kembali ke jalan Allah Swt. Cara ini juga dilakukan Umar bin Khattab saat
hendak menunaikan shalat istisqa. Beliau membaca istighfar yang disambung
dengan surah Nuh ayat 10-11. Ibnu Abbas dan lainnya mengatakan bahwa kemudian awan
datang secara beriringan, sebagian darinya berurutan dengan sebagian yang
lainnya.
3. Menjalin silaturahim
Dari Abu Hurairah
r.a., Rasulullah saw. bersabda, "Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan
dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahim." (HR. Bukhari dan
Muslim)
4. Memperbanyak sedekah
Setiap rezeki
yang kita nafkahkan di jalan Allah, maka akan diganti dengan yang berkali-kali
lipat lebih banyak. Bukan justru berkurang. Karena keberkahan, datangnya bisa
dari banyak hal. Termasuk balasan bertambahnya rezeki di dunia. Rasulullah saw.
bersabda, "Sedekah tidaklah mengurangi harta." (HR. Muslim)
Baca juga: Menghapus Dosa Riba Masa Lalu | YDSF
5. Memanjatkan doa memohon
rezeki
Ada banyak doa shahih
yang diajarkan oleh Rasulullah saw. untuk memohon rezeki kepada Allah Swt. Biasanya,
memohon rezeki itu berdampingan disebutkannya dengan memohon nikmat lain. Seperti
doa berikut, merupakan doa memohon rezeki yang halal dan umur yang panjang,
Allahumma
aktsir mali wa waladi wa barik li fima a’thoitani wa athil hayati ‘ala tho’atik
wa ahsin ‘amali waghfirli,
“Ya Allah,
perbanyaklah harta dan anakku serta berkahilah karunia yang Engkau berikan
padaku. Panjangkanlah umurku dalam ketaatan pada-Mu dan baguskanlah amalku
serta ampunilah dosa-dosaku.” (HR. Bukhari)
Di hadits shahih
lain, juga ada doa memohon rezeki sebagai berikut,
Allahumak-finii
bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak,
“Ya Allah
cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan
cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” (HR.
Tirmidzi, hasan)
Bila Sahabat
pembaca memiliki doa sendiri untuk memohon rezeki dan memang sudah shahih
haditsnya, maka tidak mengapa. Diperkenankan untuk istiqamah memanjatkannya.
6. Rajin shalat sunah
Selain itu,
memperbanyak shalat sunah juga dapat menjadi amalan pembuka pintu rezeki kita.
Biasanya, yang sering dilakukan adalah shalat dhuha. Namun, juga ada shalat
sunah lain yang juga diyakini dapat melancarkan rezeki. Seperti, shalat sunah
dua rakaat sebelum shalat subuh, dan sebagainya. Pastikan bahwa shalat yang
kita lakukan dapat istiqamah dan memang Lillah, serta ada dalam ajaran
Rasulullah saw. Bukan diada-adakan.
Artikel Terkait:
Doa Minta Rezeki Halal dan Berlimpah Sesuai Sunnah | YDSF
HUTANG, BISAKAH MENJADI FAKTOR PENGURANG ZAKAT? | YDSF
Waktu Terbaik Terkabulnya Doa | YDSF
BOLEHKAH UMRAH TAPI BELUM ZAKAT MAAL? | YDSF
Ragam Penyaluran Program YDSF Desember 2022
WAKTU MEMBAYAR ZAKAT MAAL | YDSF
Sedekah di YDSF