Bulan Dzulhijjah menjadi salah satu dari empat bulan haram yang terdapat dalam kalender Hijriyah. Sehingga, bulan ini menjadi bulan yang juga perlu diutamakan setelah bulan suci Ramadhan. Karena dalam bulan haram, setiap amalan kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya, pun setiap keburukan juga akan dilipatgandakan ganjarannya (disebutkan dalam surah Al Hajj ayat 25).
Nah, oleh karena itu, maka sebaiknya kita dapat memperbanyak amalan sunnah dan kebaikan daripada mengisi waktu dengan hal-hal yang tidak berguna.
Apa saja amalan yang bisa kita lakukan sepanjang bulan Dzulhijjah?
- Haji dan Umrah
Bulan Dzulhijjan juga dikenal dengan sebutan dengan bulan haji. Pasalnya, ibadah haji dilakukan pada bulan ini. Dan wukuf dilaksanakan pada hari Arafah, tepatnya tanggal 9 Dzulhijjah di setiap tahunnya.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda,
“Dari satu umrah ke umrah yang lainnya menjadi penghapus dosa di antara keduanya. Dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga.” (HR Bukhari dan Muslim).
Bila belum berkesempatan atau memiliki rezeki lebih untuk menunaikan haji, kita juga bisa melakukan ibadah umrah. Namun, untuk umrah dianjurkan tidak dilakukan saat hari Arafah dan hari tasyrik qurban.
- Puasa Sunnah Dzulhijjah
Puasa sunnah yang dianjurkan untuk bisa dilakukan khusus selama bulan Dzulhijjah, yakni:
> Pada sunnah awal bulan Dzulhijjah pada tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah
"Dari Hunaidah Ibn Khalid, dari istrinya, dari istri-istri Nabi, mereka berkata, Rasulullah biasa berpuasa sembilan hari di bulan Dzulhijjah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa tiga hari di setiap bulannya, puasa Senin pertama dan juga hari Kamis di setiap bulannya.” (HR Abu Dawud, Ahmad, dan Nasa'i. Ahmad dan Nasa'i menambahkan, 'dan dua Kamis')
> Puasa sunnah Arafah pada 9 Dzulhijjah
Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
Kesemuanya dilakukan tentu dengan tidak membebankan setiap umat. Bila ada udzur syari, maka boleh memilih kapan bisa melaksanakan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah.
- Qurban
Dalam bulan Dzulhijjah juga ada momen hari raya kedua umat Islam, yakni Idul Adha. Bila hari raya Idul Fitri kita diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah, maka pada hari raya Idul Adha kita disunnahkan untuk menunaikan qurban (dan sangat dianjurkan bila dalam kondisi finansial yang berkecukupan).
Allah Swt. berfirman,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.” (QS. Al Kautsar ayat 2)
- Takbir dan Dzikir
Allah Swt. berfirman,
وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ
“…. dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan … .” (QS. Al-Hajj: 28)
Para ulama tafsir berpendapat bahwa hendaknya menyebutkan nama-nama Allah pada saat menyembelih qurban hadyu di hari-hari yang telah ditentukan (10 Dzulhijah dan tiga hari setelahnya).
- Perbanyak Amalan Saleh dan Taubat
Selama bulan haram, segala amalan saleh akan dilipatgandakan pahalanya. Sebagaimana Allah berfirman dalam surah At-Taubah ayat 36,
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan Bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.”
Pada bulan-bulan haram juga sekaligus menjadi momen untuk kita bermuhasabah. Meninggalkan apa-apa yang buruk dan meningkatkan amalan kebaikan dan berubah menjadi insan yang lebih baik.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr [59]: 18) (asm, berbagai sumber)
Bayar Qurban Online:
Baca juga:
Qurban untuk Orang Meninggal | YDSF
Hukum dan Dalil Qurban dalam Islam | YDSF